UNIK , 3 Daerah di Jabar Ini Memang Bernama Pasir Heunceut, Tepung Kanjut dan Sarkanjut

26 Desember 2022, 05:30 WIB
Bukan porno, daerah yang berlokasi di Garut, Jabar ini memang bernama Sarkanjut. Masih di Jabar, dua daerah lainnya bernama Tepung Kanjut dan Pasir Heunceut. /Net/Istimewa/

DESKJABAR - Unik dan menggelikan, tiga daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini  aslinya memang bernama Tepung Kanjut, Sarkanjut dan Pasir Heunceut.

Sebagaimana diketahui, dalam bahasa Sunda “Kanjut” artinya alat kelamin laki laki dan “Heunceut” artinya alat kelamin wanita.

Tidak ada literatur yang secara resmi menjelaskan kenapa tiga daerah unik di Jabar ini memiliki nama yang sangat porno.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh DeskJabar.com, berikut cerita turun menurun yang hingga kini masih dipercaya kebenarannya oleh warga setempat.

Baca Juga: Kiri di Film Avatar 2 The Way of Water Anak Siapa? Begini Penjelasan Ayah Kandung Kiri yang Sebenarnya

1. Tepung Kanjut

Daerah yang bernama unik dan menggelikan Tepung Kanjut berada di Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Meskl namanya sudah diganti jadi Tembungkerta, namun nama Tepung Kanjut tetap lebih populer.

Dalam bahasa Sunda “Tepung” berarti  bertemu dan “Kanjut” berarti alat kelamin laki-laki.  Jadi secara harafiah, Tepung Kanjut itu artinya tempat bertemunya dua orang laki-laki.

Ceritanya berawal dari  zaman kerajaan Mataram. Syahdan ada seorang pemuda tampan bernama Adananya.

Dia berkelana ke sebuah kampung yang bernama Pataruman. Di kampung ini  pemuda tersebut kepincut seorang gadis cantik.

Telanjur cinta, Adananya melamar gadis itu ke ibunya. Tetapi ibunya tidak merestui karena malu Ardananya adalah raja dari Mataram sedangkan dirinya rakyat jelata.

Akibat tidak mendapat restu, si gadis cantik melarikan diri dari rumahnya ke arah Barat. Ardananya lalu mengejarnya.

Saat memasuki hutan belantara, gadis cantik itu terjerat tanaman belukar berduri  hingga kakinya terluka dan meninggalkan jejak darah yang ditemukan Adananya.

Baca Juga: Persib Bandung Akan Melakukan Penambahan Kekuatan Pada Jendela Transfer di Tengah Krisis Pemain

Ardananya  lalu mengikuti jejak bercak darah tersebut. Karena melihat banyak bercak darah, Adananya  menamai daerah itu Cibeureum (beureum=merah).

Di tengah pengejarannya,  Adananya dicegat seorang pemuda tampan yang bermaksud menolong si gadis cantik di sebuah bukit.

Disebutkan, pemuda tampan itu adalah Raden Singaperbangsa, Raja Galuh Kertabumi  atau Dalem Tambakbaya yang gelarnya Adipati Kertabumi III.

Galuh Kertabumi, pada waktu itu pusat pemerintahannya berada di Liung Gunung, yang sekarang nama sebuah desa di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya.

Pertarungan sengit adu kesaktian antara Adananya dengan Raden Singaperbangsa pun tak bisa dihindari di bukit itu.

Pertarungan antara Adananya dengan Raden Singaperbangsa tidak ada yang kalah dan  menang. Akhirnya kedua lelaki itu sepakat melanjutkan kembali mengejar gadis cantik tersebut.

Nah pertemuan yang berujung perkelahian dua lelaki Adananya dengan Raden Singaperbangsa inilah kemudian dinamai Tepung Kanjut.

Jejak pegejaran itu juga meninggalkan nama daerah yang hingga kini masih ada. Antara lain ada daerah bernama Pangadegan yang berasal dari kata “pangudagan” atau pengejaran (bahasa Indonesia).

Baca Juga: Warga Pamayangsari Selenggarakan Pesta Laut Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Lalu ada Kampung Jelat berasal dari peristiwa ilmu halimunan Dalem Tambakbaya yang mampu menghilang dalam sekejap mata atau dalam bahasa Sunda “sajorelat.”

Kemudian ada dusun Mandalare.  Nama berasal dari perkataan ibu si gadis yang menanyakan anaknya kepada Adananya dalam bahasa Jawa: “mana lare,” (kemana larinya).

Dari jejak pengejran itu, ada juga sebuah kampung bernama Randegan yang berasal dari kata “ngarandeg” atau berhenti beristirahat karena kelelahan,

Singkat cerita, sang Gadis sendiri tidak  dapat dikejar baik oleh Adananya maupun Dalem Tambakbaya, karena ternyata gadis tersebut mempunyai kesaktian yang lebih tinggi dari keduanya.

Dan dikisahkan, Gadis itu sebenarnya bukan anak sang ibu, melainkan putri kerajaan Galuh bernama Ni Nursari.

2. Sarkanjut

Nama daerah selanjutnya yang unik dan menggelikan di Jabar yang bernada porno adalah sebuah  daerah bernama Sarkanjut di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Alice in Borderland Season 2 Tayang di Netflix, Serial Seru Buat Isi Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Sarkanjut yang merupakan sebuah situ atau danau terletak di Kampung Sarkanjut, Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut kerap dikaitan dengan simbol kejantanan pria.

Menurut informasi turun temurun,  awal mula nama Sarkanjut berasal dari cerita mitos seorang sesepuh kampung tersebut yang mendapat bisikan gaib untuk melawan Belanda.

Bisikan itu menyuruh Sesepuh untuk memegang kemaluannya sendiri tiga kali agar warga di kampung tersebut selamat dan menang melawan Belanda.

Kisah lain menyebutkan, nama Sarkanjut bermula dari kedatangan seorang pemuka agama, bernama Mbah Sura Adipraja.

Mbah Sura sendiri adalah seorang berilmu dari kawasan Cianjur yang hijrah ke daerah Garut karena menolak untuk memberikan upeti kepada Belanda.

Kemudian dengan kesaktiannya, Mbah Sura membuat sebuah danau dibantu masyarakat setempat dan dinamai Situ Sarkanjut.

Dan menurut versi ini,  nama Sarkanjut bukan berasal dari alat kelamin pria, melainkan dari kanjut yang berarti tempat untuk menyimpan.

Daerah Sarkanjut dulu memang merupakan wilayah yang dijadikan untuk mengurus benda pusaka. Benda pusaka itu kemudian dikanjuti atau diberi tempat.

Kisah nama Sarkanjut  konon terjadi di sekitar abad 17 atau 18. Kini  Situ Sarkanjut jadi lumbung air untuk mengaliri area persawahan masyarakat.

Situ Sarkanjut saat ini akan ditata menjadi sebuah objek wisata alam dan wisata religi. Keberadaan danau dengan luas 4 Ha dan memiliki panorama alam yang indah.

Baca Juga: LIBUR NATARU 2022, Kawasan Alun Alun dan Jalan Asia Afrika Kota Bandung Dipadati Pengunjung, Sampah Berserakan

3. Pasir Heunceut

Dibanding Tepung Kanjut dan Sarkanjut, nama daerah yang bernama Pasir Heunceut mungkin yang paling unik, menggelikan dan paling ekstrim terdengar di telinga.

Maklum, Pasir Heunceut  yang berlokasi di Dusun Cipeundeuy, Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis ini indentik dengan organ vital perempuan.

Nama Pasir Heunceut sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulu,  Pasir Heunceut merupakan sebuah perkebunan karet dengan mayoritas pekerjanya kaum perempuan.

Nah, pada saat itu pula  sang penguasa (mandor) perkebun kerap memperlakukan para pekerja wanita untuk pemuas nafsu sahwatnya.

Pada waktu itu, setiap ada pekerja wanita yang cantik pasti selalu dibawa ke sebuah pasir yang kemudian pasir itu disebut Pasir Heunceut hingga kini.

Apakah warga setempat malu menyebut nama Pasir Heunceut? Ternyata tidak sama sekali. Warga di sana tidak malu untuk mengatakannya.

Bahkan karena panorama alamnya yang sangat elok sedap dipandang mata dan tanahnya yang cocok ditanami pohon jeruk, ke depan Pasir Heunceut akan dijadikan daerah agrowisata.

“Sukadana punya jeruk varietas langka. Nanti di areal bukit itu (Pasir Heunceut) akan ditanami jeruk F11,” kata Tarlim tokoh masyarakat setempat.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler