UPDATE Gelombang Pasang Terjang Pangandaran: Hati-Hati Laut Sedang Tidak Bersahabat, Tinggi Ombak 4-6 Meter

30 Agustus 2022, 21:31 WIB
Sebuah jembatan ambruk diterjang gelombang pasang air laut di kawasan pantai Legokjawa, Selasa 30 Agustus 2022. Menyusul adanya gelombang pasang air laut yang mencapai 4 hingga 6 meter di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat itu, pihak berwenang melarang wisatawan melakukan aktivitas di tepi pantai. /Tangkapan layar/Facebook Endra Sudirman/

DESKJABAR - Menyusul adanya gelombang pasang air laut yang mencapai 4-6 Meter yang menerjang pantai di sejumlah tempat wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pihak berwenang setempat melarang wisatawan untuk melakukan aktivitas di tepi pantai.

Gelombang pasang yang sempat membuat panik itu terjadi Selasa 30 Agustus 2022 siang tadi. Bahkan dilaporkan, terdapat sebuah perahu milik nelayan Pangandaran yang terbalik dihantam gelombang.

Kecelakaan perahu terbalik tersebut terjadi di sungai muara Cikidang Pantai Timur Pangandaran, Selasa 30 Agustus 2022 pagi.

Baca Juga: Ke Pangandaran Lewat Selatan Tasikmalaya, Kunjungi dan Nikmati 5 Tempat Wisata Pantai Indah Menawan Ini

"Perahu (nelayan) yang terbalik itu terjadi di muara Cikidang diakibatkan karena ombak tinggi", kata Ketua SAR Pangandaran, Sakio Andrianto kepada media.

Hari Selasa 30 Agustus 2022 pagi gelombang pasang air laut memang menerjang sejumlah tempat wisata di Pangandaran. Yang paling parah terjadi di Pantai Legokjawa, Pangandaran dan Pantai Batuhiu.

Di pantai Batuhiu, terjangan gelombang pasang bahkan sampai muncrat melewati tembok pembatas pantai sehingga air laut meluber ke jalan dan merendam area parkir kendaraan.

Pantauan DeskJabar.com dari video yang beredar di media sosial, gelombang pasang di pantai Batuhiu itu sempat membuat panik dan takut wisatawan yang kebetulan lewat.

Baca Juga: TEMPAT WISATA di JALUR PANTAI SELATAN Jabar - Banten dari Serang hingga Pangandaran Sangat Instagramable

"Duh sieun (duh takut)", jerit seorang penumpang yang kaca mobilnya dihantam gelombang pasang air laut di jalan pantai Batuhiu.

Kepala Satuan Polair Polres Pangandaran AKP Sugianto membenarkan, gelombang air laut meluap di beberapa titik di Kabupaten Pangandaran. Hal ini diakibatkan karena sedang memasuki musim pancaroba.

Menurut Sugianto, tinggi gelombang air laut mencapai 4 hingga 6 meter. Sebab itu, para wisatawan diimbau untuk sementara tidak melakukan aktivitas berenang.

Begitu juga para nelayan diharapkan jangan melaut dulu apabila gelombang masih terlihat tingga, karena dikhawatirkan adanya gelombang pasang susulan.

Kalaupun pada pekan-pekan ini kondisi ombak masih terus tinggi, para nelayan setempat harus mengantisipasi betul jika mau pergi ke tengah laut.

Baca Juga: PANGANDARAN: Inilah 4 Tempat Wisata Body Rafting yang Mengasyikan, Cek Tiket dan Lokasi

Dari informasi yang diperoleh, terjangan gelombang pasang air laut yang paling tinggi terjadi di pantai Batuhiu. Di sana, sejumlah kios dan warung-warung terdampak.

Di wilayah pantai Pangandaran sendiri, gelombang pasang air laut sempat menghanyutkan bangku dan meja yang berada di Kampung Turis.

Dari pantai Legokjawa yang berjarak sekitar 30 km dari Pangandaran dikabarkan ada sebuah jembatan yang ambruk akibat diterjang gelombang pasang air laut. Selain kerugian materi, tidak ada laporan korban jiwa.

Meskipun terjadi gelombang pasang air laut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, objek wisata Pantai Pangandaran tetap dibuka.

Tonton mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerima informasi yang simpang siur atau hoax. "Gelombang ombak memang besar pada musim pancaroba di beberapa titik," katanya.

Baca Juga: Gelombang Pasang Terjang Tempat Wisata di Pangandaran, Ada Jembatan Ambruk Wisatawan Agar Waspada

Pantauan Selasa, 30 Agustus 2022 sore, sejumlah pedagang yang berada di bibir pantai barat Pangandaran masih terlihat sibuk mengemas barang dagangannya yang sempat terhempas gelombang pasang air laut.

Sementara itu, Endang Fauzi wargga asli pantai Batukaras, Cijulang, Kabupaten Pangandaran menjelaskan, gelombang pasang air laut itu sebenarnya hal yang lumrah terjadi setiap menjelang musim pancaroba.

"Hanya saja tingginya gelombang memang bisa berbeda-beda", katanya saat duhubungi DeskJabar.com melalui HP-nya, Selasa 30 Agustus 2022 malam.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler