Gelombang Pasang Terjang Tempat Wisata di Pangandaran, Ada Jembatan Ambruk Wisatawan Agar Waspada

- 30 Agustus 2022, 14:56 WIB
Gelombang pasang air laut menerjang sejumlah tempat wisata di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 30 Agustus 2022. Ada jembatan yang ambruk dan sejumlah meja dan bangku hanyut.
Gelombang pasang air laut menerjang sejumlah tempat wisata di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 30 Agustus 2022. Ada jembatan yang ambruk dan sejumlah meja dan bangku hanyut. /Tangkapan Layar/Facebook @Endra Sudirman/

DESKJABAR - Gelombang pasang air laut setinggi 4 hingga 6 meter, menerjang sejumlah tempat wisata yang berada di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 30 Agustus 2022.

Akibat dari terjangan gelombang itu, bangku dan meja Kampung Turis Pangandaran hanyut terbawa air laut. Kemudian sebuah jembatan di daerah LegokJawa, ambruk dihempas gelombang pasang.

Sedangkan di Pantai Batuhiu, gelombang pasang meluap hingga meluber ke tempat parkir kendaraan para wisatawan yang berada di jalan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran Kustiman membenarkan gelombang pasang air laut terjadi hari ini di wilayahnya.

Baca Juga: Ke Pangandaran Lewat Selatan Tasikmalaya, Kunjungi dan Nikmati 5 Tempat Wisata Pantai Indah Menawan Ini

Baca Juga: Menjajal Jalur Wisata Pansela Banten - Jabar dari Serang Hingga Pangandaran, Banyak Pantai Indah Menawan

Ketinggian gelombang pasang air laut yang menerjang sejumlah tempat wisata Pangandaran ada di beberapa titik.Antara lain pada pukul 09.00 WIB menerjang Pantai Batuhiu.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB pantai Legokjawa dan pukul 11.00 WIB menerjang pantai Pamugaran Blok Kampung Turis. Tidak ada laporan korban jiwa pada peristiwa ini.

Menurut Kustiman, naiknya gelombang air lalu di luar prediksi peringatan BMKG. Untuk itu wisatawan diminta meningkatkan kewaspadaannya karena tingga gelombang bisa mencapai 4 hingga 6 meter.

Biasanya, kata dia, berdasarkan pengalaman yang terjadi pada tahun sebelumnya, gelombang tinggi terjadi karena angin besar dari barat ke timur.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x