KASUS SUBANG TERKINI, Apakah Kebersamaan Yosef dan Yoris Hanya Sandiwara? TKP Diduga Dimasukkan Orang

4 Agustus 2022, 07:01 WIB
Yoris, Yanti, dan Yosef usai melakukan renovasi makam Tuti dan Amel. Apakah kebersamaan mereka hanya sandiwara? /YouTube Yoris and Family/

DESKJABAR – Pemerhati kasus Subang yang juga seorang akademisi, Anjas, menyoroti kebersamaan Yosef, Yoris, dan Yanti pada tayangan video terbaru, usai mereka melakukan renovasi makam Tuti dan Amel.

Anjas mempertanyakan apakah kesepakatan atau kebersamaan Yosef, Yoris, dan Yanti tersebut hanyalah sebuah sandiwara? Atau ada dalang yang sedang mem-framming mereka?

Tetapi yang pasti, kasus Subang memiliki kesamaan dengan kasus kematian Brigadir J yang membuat pengungkapan kasus terhambat yakni TKP sama-sama jorok dan sengaja dimasukkan orang.

Baca Juga: JELANG 1 Tahun Kasus Subang, Saat Yosef dan Yoris Bersepakat Netizen Usul Datangi Polda Kalau Perlu Demo

Lho kok begitu? Jorok apanya?

Hal itu dipaparkan Anjas di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul “ PENGUMUMAN & KESIMPULAN KA5U5 SUBANG !! Ep. 260,” yang tayang pada 3 Agustus 2022.

Kasus Subang yang telah menelan korban nyawa Tuti dan Amel, tidak lama lagi akan genap  berusia 1 tahun pada 18 Agustus 2022.

Menurut Anjas, ada beberapa hal luar biasa dalam perjalanan kasus Subang yang hampir 1 tahun, salah satunya adalah munculnya dugaan ada 4 kategori pelaku yang terlibat dalam eksekusi Tuti dan Amel di tanggal 18 Agustus 2021 malam.

Keempat kategori itu adalah dalang, pelaku, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui kejadian.

Anjas sendiri menilai pelakunya sangat mempersiapkan luar biasa aksinya dan mengerti betul kondisi-kondisi TKP, seperti bersihnya TKP dari DNA pelaku, sidik jari, rekaman CCTV, serta tidak ada jejak HP.

“Mereka wellprepared banget,” tutur Anjas.

Baca Juga: Tersangka Bharada E Diduga Melakukan Tindak Pidana Pembunuhan, Mahfud MD: Berjalan di Treknya

“Jadi para pelaku paham banget sehingga mereka diperintahkan tidak membawa HP saat eksekusi,” tambahnya.

Yang menjadi perhatian terbaru Anjas adalah pada hari-hari terakhir belakangan ini, saksi Yoris dan istrinya Yanti, sering mengunggah video tentang mereka di tayangan YouTube Yoris and Family.

Menurut Anjas, bisa jadi Yoris ingin memberikan komentar-komentar yang cukup mengundang masyarakat, karena Yoris dan Yanti dalam beberapa waktu belakangan ini jadi bahan pembahasan publik.

Misal bahwa mereka yang diuntungkan dari kasus Subang ini, dan banyak lagi penilaian kepada mereka. Apalagi dengan keputusan-keputusan mengejutkan Yoris, yang banyak dipertanyakan publik.

Saat Yoris menyatakanhengkang dari ATS Law Firm dan bergabung dengan kuasa hukum Yosef pada awal 2022, membuat publik terkejut.

Padahal keduanya sempat berseteru di awal kasus Subang, yang membuat publik terpecah dalam kubu Yosef dan kubu Yoris yang sebelumnya bersama Danu.

Mei 2022 publik kembali dikejutkan dengan keputusan Yoris yang hengkang dari kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat dengan alasan ingin netral mengawal kasus Subang.

Di tayangan video Yoris and Family terbaru, Yoris dan Yanti memperlihatkan kebersamaan merek dengan Yosef untuk merenovasi makam orang-orang terkasih mereka yang menjadi korban di kasus Subang yakni Tuti dan Amel.

Nah, disinilah Anjas menyoroti kebersamaan Yosef, Yoris, dan Yanti, saat diakhir tayangan video mereka berbicara bertiga sebelum menutup tayangan.

Baca Juga: Pemkab Kab. Bandung Barat selenggarakan Lembang Fashion Week di Alun-alun Lembang, Agar Kebaya Diakui Unesco

Menurut Anjas, dilihat dari bahasa tubuh dan intonasi Yosef, Yoris, dan Yanti seperti ada jarak di antara mereka, atau bahasa tubuh yang memperlihatkan seperti hubungan mereka tidak harmonis.

Salah satunya adalah selama dalam pembicaraan tersebut, Yanti tidak sedikitpun megengok dan seperti membuang muka kearah Yosef.

Demikian pula Yosef tidak ada pandangan kea rah Yosef dan Yanti, seperti ada hubungan tidak harmonis di antara mereka.

“Apakah ketidakharmonisan ini berhubungan dengan kasus Subang,” tanya Anjas.

Menurut Anjas, sampai mendekati usia kasus Subang 1 tahun, belum ada kabar terbaru siapa pelaku atau tersangkanya.

Ataukah bisa jadi, menurut Anjas, saat ini para tersangkanya sedang memanfaatkan ketidakharmonisan tersebut untuk memframing ketiganya.

“Ketidakharmonisan mereka dimanfaatkan oleh mereka termasuk oleh dalang dan pelakunya,” papar Anjas.

Anjas merasa prihatin karena sudah hampir 1 tahun tetapi kasus Subang belum juga terungkap.

 Baca Juga: Wiih! Merajut Cinta Segi Tiga?, INI Cerita Naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, Sisi Lain Supir

Jangan-jangan menurut Anjas, kasus Subang dengan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri ada kemiripan.

Kemiripan dalam hal TKP sejak awal sudah jorok yang membuat pengungkapan menjadi sangat terhambat.

Jorok yang dimaksud adalah sejak awal TKP sudah dimasukkan banyak orang. Seperti di TKP kasus kematian Brigadir J, di awal kasus TKP tidak diberi garis polisi.

Demikian pula di kasus Subang, Anjas menduga ada banyak orang yang dimasukkan ke TKP agar TKP tidak mudah diidentifikasi.

Makanya kompolnas pernah mengemukakan bahwa di TKP kasus Subang ditemukan puluhan DNA  dimana beberapa diantaranya belum teridentifikasi milik siapa. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler