DESKJABAR – Profesionalitas Polda Jawa Barat benar-benar diuji dalam kasus pidana yang terjadi di Jalancagak, Subang.
Bahkan bukan hanya Polda Jabar, tetapi juga presisi Polri secara umum. Ini ujian berat.
“Tentu ini ujian berat untuk presisisi Polri,” kata Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa.
Kasus Subang, insiden yang menewaskan ibu dan dan anak, Tuti dan Amalia, seperti diketahui, sudah berjalan hampir 11 bulan.
Polda Jabar, berdasarkan pantauan DeskJabar, sebenarnya sudah bekerja kerjas mengungkap kasus yang menjadi perhatian publik tersebut.
"Kami sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari Polda (Jabar) dan Polres (Subang). Kita semua berharap semoga kasus ini bisa secepatnya terungkap," kata Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo dalam keterangannya wartawan beberapa kali.
Tim antara lain sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 121 orang dan memeriksa lebih dari 216 item barang bukti.
"Kami juga sudah memeriksa 10 TKP dan melakukan pendalaman terhadap beberapa saksi, barang bukti dan juga beberapa TKP," kata Ibrahim Tompo.
Sejumlah ahli pun dilibatkan seperti ahli kesehatan jiwa, sketsa wajah, psikologi, DNA, Dokpol dan satwa.
Namun karena Polda Jabar tidak ingin gegabah, penyelidikannya masih terus berlangsung sampai kini.
Kasus Noven
Menurut Sugeng Teguh Santoso, menruut catatan IPW di Jawa Barat, sebelumnya ada kasus yang hingga saat ini belum terungkap.
Kasus tersebut adalah kasus tewasnya Noven, seorang pelajar perempuan asal Bogor yang ditemukan tewas dengan pisau tertancap di tubuhnya.
Kasusnya terjadi sekira 3 tahun lalu.
Banyak yang berharap, kasus tersebut bisa terungkap oleh Polda Jawa Barat.
Faktanya, kasus tersebut masih belum terungkap hingga sekarang.
Sugeng Teguh Santosa kemudian berharap, kasus Subang yang jelas sekali merupakan peristiwa pidana, bisa terungkap oleh Polda Jabar. Apalagi karena pengusutannya telah melibatkan Bareskrim Polri juga.
"Profesionalitas Polda Jabar diuji dalam kasus-kasus ini. Pengungkapan kasus Subang ini telah melibatkan Bareskrim Polri tetapi belum ada kejelasan. Tentu ini ujian untuk Presisi Polri," kata Sugeng Teguh Santoso.***