SUBANG DETIK INI, 11 KEJANGGALAN yang Malah Selamatkan Pelaku Sebenarnya di Balik Terbunuhnya Tuti dan Amel

22 Mei 2022, 08:06 WIB
Rentetan kejanggalan diibalik pembunuhan sadis ibu dan anak di Subang yang selamatkan pelaku sebenarnya /Dok. Deskjabar.com/

DESKJABAR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu atau Amel, belum juga terungkap hingga kini. Padahal peristiwa ini sudah memasuki sembilan bulan, terhitung sejak 18 April tahun yang lalu.

Publik bertanya - tanya, apa yang sebetulnya yang menjadi kendala hingga sampai jelimet dan rumit seperti ini.

Padahal seyogyanya sederhana. Tidak perlu memakan waktu sampai berbulan - bulan, apalagi kini sudah memasuki sembilan bulan.

Dengan rentetan kronologi dan temuan-temuan pada proses penyelidikan dan penyidikan dari pihak kepolisian sejak awal kasus terjadi hingga detik ini, seharusnya dalam hitungan beberapa hari, minggu, paling lama satu bulan, kasus ini wajarnya sudah menemukan titik terang.

Baca Juga: KASUS SUBANG MENGEJUTKAN Siapa Saksi Tertentu yang Akan Kembali Diperiksa Polda Jabar? Ini Kata Ibrahim Tompo

Lalu, apa kendalanya?

Anjas, seorang pemerhati hukum sekaligus akademisi di Thailand mengungkapkan analisa - analisanya pada kanal YouTube miliknya, Anjas di Thailand, dalam videonya yang berjudul "11 Hambatan Kasus Subang yang Selamatkan Pelaku Sebenarnya, ?? Eps 242," 6 Maret 2022.

"Bukan persoalan suka dan tidak suka (kepada satu atau beberapa pihak), apa pun yang dikatakan ada dasarnya, tidak sembarangan, tidak serta merta (hubungannya) suka atau tidak suka, tapi kita sinkronkan dengan fakta dan data yang ada," kata Anjas.

Sepertinya pun, dalam analisanya (Anjas), publik sudah cerdas.

Meskipun disandiwarakan dalam berbagai bentuk framming yang menampilkan berbagai nama - nama hingga hits bak artis dalam kasus Subang ini, mata publik tetap tidak bisa dibohongi.

Pasalnya, publik menonton dan menyimak dengan seksama menggunakan akal dan juga logika.

Hal itu terlihat dari rentetan kronologi yang seolah tidak masuk akal yang malah melahirkan banyak kejanggalan.

Kemudian, disingkronkan dengan fakta yang ada dan bukti yang ditemukan di lapangan, jelas kontras dan bertolak belakang dengan akal sehat.

Keterkaitan dengan itu, ada banyak bukti yang setidaknya bisa mendukung pernyataan itu, yaitu kejanggalan.

Dan, kejanggalan - kejanggalan itu, kata Anjas, seharusnya menjadi alat bukti kuat yang mendukung kepada pengungkapan tersangkanya.

Baca Juga: KASUS SUBANG MENGEJUTKAN, Danu Bicara Blak-blakan Siapa Pelakunya, Yosef Murka?

Anjas mengatakan, dalam catatannya ada 11 kejanggalan dari kasus Subang ini, sehingga berimbas pada jalan di tempatnya sebuah kasus.

Point penting dalam kejanggalan ini, yang tidak jelas alurnya -dalam hal ini ketika jalannya proses penyelidikan dan penyidikan- yang justru bisa mendukung penyidik dalam mengungkap pelakunya.

Nah, kejanggalan - kejanggalan ini justru diduga malah jadi tempat bersembunyi dalang dan para pelaku lainnya.

Anjas memparkan, ada sebanyak 11 kejanggalan yang ia analisa sejak awal kasus ini terjadi, 18 Agustus silam hingga pertengahan tahun 2022 ini, antara lain, sebagai berikut :

1. Jejak sidik jari dan jejak darah di loteng

Ada sidik jari dan jejak darah yang tertinggal yang seharunya bisa dikembangkan menjadi alat bukti.

DNA tidak diperdalam dan dilakukan pemeriksaan.

"Harusnya, diidentifikasi itu DNA punya siapa?," cecar Anjas.

2. Jejak noda darah di baju saksi

"Terkait yang dimaksud aku tidak mau menyebutkan siapa namanya, mungkin sudah pada tahu," kata Anjas.

Jejak noda darah di baju saksi itu petunjuk yang luar biasa, bisa tertuju ke alat bukti, tentunya dengan melihat data - data secara konprehensif.

"Itu darah beneran karena membersihkan bak mandi, ataupun dari senjata,? Itu ahli yang harus menyebutkan.

Bisa jadi itu darah Tuti, atau Amel, atau darah siapa?

Seharunya dari bukti ini sudah harus ada jawaban dan sudah jadi petunjuk yang sangat jelas," ucap Anjas.

3. DNA puntung rokok

Sepertinya juga sudah pada mengetahui satu hal ini.

Saksi mengetahui bahwa tidak hanya 1 jenis merk puntung rokok, juga ada banyak.

" Ada 1 saksi yg disebutkan namanya (berkaitan dengan puntung rokok) di keluarkanlah nama saksi yg ada puntung rokoknya," kata Anjas.

"Ini juga bagian tim ahli, apakah ini framming atau tidak, karena salahsatu meredam ego, emosi dan itu dengan ilmu pengetahuan," tambah Anjas.

4. Jejak 2 kaki berbeda,

Ini jelas data valid dan sudah disampaikan juga oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni. Harusnya diidentifikasi, punya siapa.

"Ada jejak kaki berbeda itu, sebelum orang - orang luar masuk ke dalam, jadi ada di titik - titik yg sangat signifikan. Dan itu kita temukan pada 24 jam pertama data keterangan itu dari saksi itu adalah hal yang engga bisa kita pungkiri di awal - awal hasil wawancara saksi sudah ada ketengan seperti itu," jelas Anjas.

Baca Juga: SUBANG DETIK INI: DIA, Mr. X, Y, Z dan Dia-dia Lainnya Dalang dan Pelakunya? Jadi Rahasia Umum Ini Faktanya

5. Anjing pelacak

Anjing pelacak datang terlambat meskipun memang ada saksi yang di gong - gong anjing pelacak.

Tapi mengapa anjing pelacak baru diturunkan beberapa minggu setelah kejadian?

Relevankah, anjing pelacak datang terlambat?


6. Seorang saksi salahsatu anggota tubuhnya terluka pada saat 'kejadian' (pembunuhan). Tapi, saksi yang dimaksud malah beralasan luka di tubuhnya itu karena jatuh.


7. Rilis waktu kematian tidak disampaikan secara detail

Mengenai waktu kematian, dr. Hastri telah mengatakan pada otopsi kedua, seminggu setelah kejadian yang dilakukan adalah 2 hal.

Kenyataannya soal waktu kematian tidak disampaikan secara detail dan waktu kematian dirubah. Ini juga aneh.

8. Rekening koran Amel

Polda Jabar tidak memberikan rilis, 4 tahun terakhir rekening koran Amel.

"harusnya rekening koran itu di print out. Dan, pasti ada data - data angka yang mungkin saja berkaitan dengan kasus ini terjadi," imbuh Anjas.

9. Tidak ada data handphone korban

Tidak diumumkan temuan handphone, kuat dugaan handphone itu ada.

Apakah mungkin ini salahsatu strategi yg cukup pintar dari pelaku?

10. CCTV yang tidak terekam

CCTV juga bahaya, bisa jadi petunjuk dan bisa juga framming, seandainya ada temuan map, CCTV mana yg aktif CCTV yang tidak aktif.

Terkait dengan fakta juga keliru, kok bisa bisanya lokasi yang disoroti CCTV itu tidak terekam.

11. Sopir Alphard

Pada sketsa wajah hasil penyelidikan ada yang mirip dengan sopir Alphard.

Diduga sketsa itu adalah orang yang menjadi sopir Alphard.

Di sejumlah wawancara you tube, rambutnya pirang, didukung bukti kuat dari tampilan tampak samping.

Itulah 11 kejanggalan yang seharusnya menjadi bukti kuat dan dipastikan bisa membantu terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Sederhana sebetulnya, tapi mengapa sampai sembilan bulan kasus ini masih seolah jalan di tempat, belum juga ada tanda - tanda pengungkapan hingga kini.

"11 hal itu yang disebutkan tidak bisa anggap sebelah mata," tegas Anjas.

Selain itu, sudah ada cukup alasan yang kuat untuk membantu penyidik merujuk pada alat bukti.

"Bukan hanya sekedar asumsi lagi tapi sudah mengurus ke bagian yang merujuk ke BAP, kemudian bukan juga untuk memojokkan seseorang, para penyidik dan yang lainnya, akan tetapi polisi harus melanjutkan penyidikan (yang betul - betul profesional sebagaimana tupoksi tugas sebagai penyidik kepolisian)," imbuhnya.

Mau sampai kapan kasus ini menjadi ejekan publik?

Pasalnya, dengan berbagai skenario yang dipertontonkan, kebenaran dan kebenaran kontras kelihatan, begitupun sebaliknya.

Apakah tidak malu?

"Malu lah ya, udah banyak yang terlihat dan terungkap, tapi tak muncul - muncul juga tersangkanya," seloroh Anjas.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler