KASUS SUBANG MAKIN RUMIT, Polisi Kena Prank Barang Bukti yang Ditemukan Rekayasa Pelaku?

5 Mei 2022, 07:55 WIB
Anjing pelacak (K9) Polda Jabar sempat diturunkan untuk mencari barang bukti dalam kasus Subang. Namun hingga kini kasus Subang belum juga terungkap. Ada dugaan, barang bukti yang ditemukan polisi itu rekayasa pelaku yang sengaja disimpan untuk mengaburkan penyelidikan. /You Tube / Dok. DeskJabar.com/

DESKJABAR - Untuk menangkap pelaku pembunuhan kasus Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel yang terjadi pada 18 Agustus 2021 sebenarnya tak butuh pengakuan.

Bukti ilmiah sudah cukup untuk menjerat pelaku pepmbunuh ibu dan anak di Subang yang kini dikenal dengan nama Kasus Subang.

Hal itu dikatakan ahli forensik Mabes Polri dr Sumy Hastry pada sebuah perbincangan membahas kasus Subang dengan Denny Darko dan YouTuber Anjas di Tahiland beberapa waktu lalu.

Dokter Sumy Hastry bersama tim Inafis yang terlibat dalam pelaksanaan otopsi kedua kasus Subang, telah menemukan beberapa bukti penting yang didapatkannya dari sejumlah TKP kasus Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG SEGERA DIUMUMKAN, Yosef Tiba-tiba Murka Karena Dituding Danu Soal Ini...

Atas dasar fakta penemuan dari otopsi kedua itu pulalah, dalam YouTube Denny Darko yang diunggah 27 November 2021 lalu, dr. Sumy Hastry mengungkapkan keyakinannya bahwa kasus Subang 100 persen akan terungkap.

"Yang perlu ditandaskan di sini adalah tidak diperlukan adanya pengakuan dari tersangka, karena sudah cukup bukti dari tes DNA," kata dr Sumy Hastry.

Selain itu jelas dr Sumy Hastry, untuk menentukan tersangka kasus Subang juga telah didukung oleh data-data hasil penyelidikan serta penyidikan, sehingga hasilnya bersifat ilmiah.

"Tidak mungkin bisa dibohongi, karena ini sudah dibuktikan secara ilmiah. Jadi kesimpulannya tidak akan ada kejahatan yang sempurna," ujarnya.

Menyoal lambatnya kinerja kepolisian, menurut dr. Sumy Hastry, bukan berarti polisi kalah oleh pelaku kasus Subang. Namun, itu karena penyidik bekerja sangat hati-hati.

Baca Juga: ARUS MUDIK Lebaran Idul FitriI: Istri Ketinggalan di Warung, Menangis dan Teriak Panggil Suami

Rekayasa pelaku

Jika untuk menangkap pelaku kasus Subang sudah tidak duperlukan pengakuan karena sudah ditemukan sejumlah bukti ilmiah, tapi kenapa kasus Subang yang kini sudah memasuki bulan kesembilan belum terungkap juga?

Wahyu Seno seorang analisis kasus Subang dalam kanal YouTube miliknya Wahyu sEno yang diunggah 20 April 2022 mengungkapkan keyakinannya yang membuat polisi kesulitan mengungkap siapa pelaku dan dalang tragedi berdarah ini.

Kesulitan polisi itu, kata Wahyu Seno dimungkinkan karena adanya strategi licik atau kecerdikan dari pelaku kasus Subang yang telah memikirkan segala sesuatunya dengan matang.

Menurut analisa Wahyu Seno, besar kemungkinan barang bukti yang selama ini ditemukan oleh penyidik kepolisian sepertinya bukanlah alat bukti utama dalam kasus Subang. Tapi rekayasa pelaku yang sengaja meletakkan barang bukti itu untuk mengelabui penyelidikan.

Alat bukti kuat sendiri yang bisa mengarah ke pelaku, kata Wahyu Seno sudah dibawa oleh pelaku. Tidak ditinggalkan di TKP tapi disimpan di satu tempat, dibuang atau bahkan mungkin sudah dimusnahkan oleh pelaku sendiri.

Baca Juga: PUASA SYAWAL yang BENAR: Bayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu atau Langsung Puasa Syawal?

“Pelaku kemungkinan sudah mengetahui bahwa nantinya dalam penyelidikan kasus Subang ini akan melibatkan tim K9 (anjing pelacak)”, tutur Wahyu Seno.

Terkait kasus Subang, sebenarnya sudah dua kali Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Suntana menjanjikan, tragedi berdarah yang menewaskan Tuti dan Amel ini akan terungkap.

Pertama di akhir tahun 2021 Kapolda mengatakan akan mengumumkan siapa pelaku dan dalang kasus Subang pada awal tahun 2022.

Lalu yang kedua di bulan Maret 2022, Kapolda kembali mengatakan bahwa kasus Subang akan terungkap sebagai kado bulan puasa.

Namun hingga awal tahun sudah lewat, puasa dan Idul Fitri sudah berlalu, kedua janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana itu belum juga bisa diwujudkan.

Alasannya, dikatakan Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo karena polisi tidak bisa menetapkan tersangka tanpa dasar yang kuat.

Baca Juga: Sederet Film Bioskop Terbaru di Mei 2022, Cocok Ditonton Bersama Keluarga Sambil Mudik Lebaran

"Kita juga butuh pembuktian yang jelas, petugas tidak bekerja sembrono, maka membutuhkan waktu yang panjang, karena memang membutuhkan kejelasan pembuktian," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Rabu 6 April 2022.

Benarkah apa yang diprediksi Wahyu Seno bahwa barang bukti yang selama ini ditemukan penyidik hanyalah akal-akalan pelaku untuk nge-prank, untuk mengaburkan penyelidikan?

Tentu hal itu bagian penyidik kepolisian yang harus bekerja kian keras lagi untuk membuktikannya. Kita tunggu saja hasil penyelidikannya lebih lanjut.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Denny Darko YouTube Wahyu sEno

Tags

Terkini

Terpopuler