DESKJABAR – Biasanya pada saat malam perggantian tahun, jalur Puncak Bogor selalu ditutup sebagai antisipasi terjadinya kemacetan akibat banyak masyarakat yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun di kawasan Puncak.
Apalagi, di saat pandemi Covid-19 dan adanya ancaman virus Omicron, jalur puncak dipastikan akan ditutup untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang merayakan malam pergantian tahun.
Namun kenyataan mengejutkan, Polda Jabar memastikan tidak akan menutup jalur Puncak Bogor saat malam pergantian tahun. Meski demikin, Polda Jabar menyiapkan 2 jalur alternatif sebagai langkah antisipatif jika dilakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak Bogor.
Seperti diketahui, setiap malam pergantian tahun kawasan puncak menjadi kawasan favorit bagi masyarakat yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun, dengan berbagai kegiatan, termasuk pesta kembang api.
Pengumuman tidak adanya penutupan jalur Puncak Bogor saat melam pergantian tahun pada 31 Desember nanti, dikemukakan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana seusai acara apel gelar pasukan Operasi Lilin lodaya, di Bandung, Kamis 23 Desember 2021.
"Seperti tahun lalu, tidak ditutup tapi dialihkan ke jalur yang lain," ujar Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, seusai apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya di Bandung, Kamis 23 Desember 2021, seperti dikutip dari PMJ News.
Meski demikian, Irjen Pol Suntana mengemukakan, walaupun tidak ada penutupan, namun Polda Jabar menyapkan langkah antisipasi dengan melalukan rekayasa lalu lintas.
Proses rekayasa lalu lintas di kawasan pun akan dilakukan secara situasional. Apabila terjadi kepadatan, kata dia, kendaraan akan dialihkan.
"Kalau nanti jam enam sore tanggal 31 (Desember) malam begitu padat di Puncak, arus yang akan ke Puncak kita akan alihkan ke jalur Ciawi atau jalur lewat dari Cileungsi yang akan menuju Bandung. Jadi kita akan laksanakan pengalihan," jelasnya.
Selain kawasan Puncak, Suntana menuturkan kepolisian tetap akan melakukan pengamanan di semua titik di wilayah Jawa Barat. Termasuk tempat wisata yang diprediksi ramai dikunjungi warga.
"Selain jalur lalu-lintas, juga ada tempat wisata yang harus diwaspadai. Begitu juga titik-titik yang kita prediksi akan menjadi ancaman kegiatan terorisme. Pada prinsipnya semua titik itu mendapat perhatian penuh," ujarnya. ***