Network
DESKJABAR – Bogor berencana akan terapkan skema ganjil genap dan sistem buka tutup menjelang Natal dan Tahun Baru, hal ini sebagai bentuk untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Setiap liburan Natal dan Tahun Baru, Bogor selalu menjadi destinasi tujuan pelancong yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.
Tak ayal pada libur Natal dan Tahun Baru banyak kendaraan yang berlalu lalang di wilayah Bogor, sehingga Bogor berencana menerapkan skema ganjil genap dan buka tutup.
Penerapan sistem ganjil genap dan buka tutup, tak lain sebagai bentuk upaya membatasi pergerakan masyarakat di masa liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: YouTuber Gaga Muhammad Resmi Ditahan di Polda Metro Jaya, Buntut Kelumpuhan Laura Anna
Baca Juga: TERNYATA, Orang Tua Danu pun Menjalani Tes Kesehatan, Kasus Pembunuhan di Jalancagak, Subang
Sistem ganjil genap dan buka tutup di Bogor khususnya, di nilai cukup efektif untuk mengurangi potensi kenaikan kasus Covid-19 dalam momen liburan Natal dan Tahun Baru.
“Apabila nanti diterapkan PPKM level tiga. Kami TNI Polri melaksanakan pembatasan mobilitas. Apakah ganjil genap di rute tertentu atau crowd free road (jalan bebas kerumunan) di rute tertentu. Ucap Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
“jadi kalau crowd free road nanti dipilih rute yang padat, tidak hanya di Surken tapi area lain yang terpantau padat. Kalau sudah renggang nanti bisa dibuka kembali,” ujar Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Tidak hanya itu dalam dua pekan terakhir, sebagai bentuk antisipasi Satgas Covid-19 Bogor juga menerapkan kawasan wajib vaksin di area wisata Bogor dan melakukan gerebek vaksinasi di lokasi-lokasi kerumunan warga.
Baca Juga: Terbaru Kasus Subang, Mungkinkah Tim Penyidik Mengorbankan Institusi Polri?
Baca Juga: Rafael Menelepon Aldebaran Memberikan Informasi Penting, Ikatan Cinta Malam Ini 7 Desember 2021
“Jadi, menghadapi natal dan tahun baru, Satgas Covid-19 Kota Bogor melaksanakan kegiatan menciptakan kondisi masyarakat yang siap menghadapi natal dan tahun baru dengan dua kegiatan,” sambungnya.
“Pertama adalah menerapkan kawasan wisata wajib vaksin, bagi semua pendatang yang menuju Kebun Raya Bogor dan sekitarnya menjadi sentra wisata masyarakat yang datang di akhir pekan. Yang kedua kita menerpakan gerebek vaksin di sentra-sentra perdagangan khususnya di pasar-pasar menjadi titik kumpul masyarakat,” lanjutnya.
Dengan demikian setiap warga harus menunjukkan kartu vaksin baik itu di aplikasi Peduli Lindungi atau dalam bentuk lainnya, ketika memasuki tempat wisata di wilayah Bogor.
“Artinya, bahwa masyarakat sudah mulai sadar untuk masuk ke wilayah Bogor mereka harus sudah tervaksin dan bisa membuktikan kepada petugas, tapi kami akan tetap siaga,” tuturnya. ***
