Dadang Suganda Sebut Minat Warga Bandung Pilih Jurusan Perdagangan Internasional Tinggi

15 Oktober 2021, 08:41 WIB
Dadang Suganda mengaku senang dengan kasus tingginya Animo Mahasiswa Baru pada Prodi Perdagangan International di Universitas Widyatama /

DESKJABAR- Dadang Suganda, Wakil rektor I Universitas widyatama Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran menyatakan animo pendaftar mahasiswa baru di Universitas Widyatama meningkat.

Hal itu terjadi, menurut Dadang Suganda karena adanya beberapa program studi atau jurusan yang baru saja diresmikan pada tahun akademik 2021-2022.

Dadang Suganda pun menyebutkan salah satu prodi yang animo pendaftarnya tinggi yaitu Jurusan Perdagangan Internasional.

Baca Juga: Kasus Korupsi Banprov Jabar, Jaksa KPK Tuntut Ade Barkah 5 Tahun, Siti Aisyah 4,5 Tahun

Baca Juga: Kasus Korupsi di anak Perusahaan PT Pos Indonesia, Terdakwa Mantan PNS Pemda Bogor Rugikan Negara Rp15 Miliar

Baca Juga: Dadang Suganda Merasa Senang Dengan Tingginya Animo Mahasiswa Baru Pada Salah Satu Prodi Di Widyatama

"Berkaitan dengan animo (pendaftar) kami senang, apalagi dengan prodi perdagangan internasional. Itu luar biasa meski belum sebesar kita bayangkan," ujar Dadang, Kamis kemarin.

Dalam beberapa waktu kemarin, pendaftar dari program studi Perdagangan Internasional sudah mencapai kurang lebih 65 ke atas. Hal itu dirasakannya sangat tinggi dari sebelumnya yang hanya 25 orang.

Universitas Widyatama membuka program studi perdagangan internasional sesuai surat terbaru dari Dirjen Dikti, yang menyatakan bahwa Hubungan Internasional bisa diberi opsi untuk Perdagangan Internasional.

"Ini kan masih moratorium. Namun, dalam perdagangan internasional ada kewirausahaan bisnis, politik, dan sosial. Memurut saya dalam kontek ini cocok sekali rumpun ilmu fisip buka itu," ungkapnya.

Selain program studi Perdagangan Internasional, ada juga jurusan baru Perpustakaan dan Science. Saat ini animo dari program studi baru itu masih kecil. Dadang bilang, ada beberapa faktor yang menyebabkan maaih kecilnya minat di program baru itu.

Baca Juga: Pernyataan Mahfud MD Soal 56 Pegawai KPK akan Ditampung Polri Dikritik Habis Habisan Netizen

Baca Juga: Menteri Tjahjo akan Amankan Kebijakan Jokowi Soal Eks Pegawai KPK jadi ASN Polri

"Mungkin distrupsi digitalnya harus ke sana, jadi bukan hanya konten pengelolan perpustakaannya tapi brainding juga harus diangkat, oleh karena itu ini kan moment dari pemerintah dan kita menyiasati dengan kurikulum yang sesuai dengan digital," ungkapnya.

Kemudian, nama perpustakaan saat ini masih banyak dinilai orang bahwa tidak memiliki wawasan yang baru. Menurutnya, orang masih berpikir bahwa ilmu perpustakaan masih soal buku di rak, kemudian ruangan sepi, orang kacamata tebal dan pekerjaan kurang gaul.

"Sepertinya kurang ada link and mach dengan kondisi sekarang, oleh karena itu kami akan mengolah kompetensinya itu sendiri kemudian nama dan prodi akan kita ubah ke digital," katanya.***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler