Itu artinya para jemaah harus menghemat energi atau tenaga, sehingga pada puncaknya nanti, wukuf dalam keadaan kondisi sehat, ujarnya.
Dikhawatirkan para jemaah yang terlalu bersemangat melakukan ibadah-ibadah Sunnah, pada puncak ibadah haji wukuf di Arafah justru tidak dapat melaksanakan wukuf, katanya.
Jangan sampai ibadah-ibadah sunah terus dilakukan, pada saat akan melaksanakan rukun haji yaitu wukuf di Arafah tidak bisa melaksanakannya, kan rugi, ucapnya.
Berhaji tanpa mengikuti wukuf di padang Arafah maka hukumnya tidak sah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Haji itu adalah Wukuf di Arafah, maka barang siapa yang mengetahui (wukuf di Arafah) pada malam Arafah, hingga menjelang terbitnya fajar dari malam berkumpulnya jamaah, maka sungguh hajinya telah sempurna”.
Saat ini konsentrasi jemaah dari seluruh dunia sudah mulai terpusat di kota suci Mekkah, seiring semakin dekatnya puncak ibadah haji.
Kondisi tersebut berpotensi menciptakan sejumlah permasalahan yang akan dihadapi para jemaah haji Indonesia.***