KONFLIK RUSIA UKRAINA Ancam Pasokan Pangan Global, Harga Gandum Merayap Naik

- 8 Maret 2022, 13:38 WIB
Konflik Rusia ukraina mengancam paoskan pangan global
Konflik Rusia ukraina mengancam paoskan pangan global /pxhere/

DESKJABAR – Dampak konflik Rusia Ukraina mulai menjalar ke sektor pertanian atau sektor pangan, terutama gandum yang merupakan bahan baku utama terigu.

Konflik Rusia Ukraina yang sudah memasuki hari ke-11 sejak dimulai 24 Februari 2022, membuat pasokan gandum dari wilayah Laut Hitam bisa terganggu.

Padahal, produk pertanian wilayah Laut Hitam merupakan wilayah utama pemasok gandumg global, yang dikenal sebagai “keranjang roti dunia.” Bahkan ada kabar harga gandum dunia mulai merambah naik.

Baca Juga: UPDATE Konflik Rusia Ukraina, 36 Juta Warga Rusia tak Bisa Akses Tik Tok dan Netflix

Konflik Rusia Ukraina selain mengancam pasokan pangan global, juga mengancam mata pencaharian pekerja di pengolahan tepung terigu di wilayah Eropa, Afrika, dan Asia.

Gandum adalah produk pertanian berupa biji-bijian yang menjadi bahan baku utama pembuatan tepung terigu.

Sementara tepung terigu menjadi bahan baku utama industri pangan dunia seperti kue, mie, roti, dan pakan ternak.

Mengutip laman ntd.com, petani Ukraina terpaksa mengabaikan ladang mereka karena warga melarikan diri, melawan, atau mencoba untuk tetap hidup di tengah konflik Rusia Ukraina.

Pelabuhan di Laut Hitam di wilayah dekat semenanjung Crime yang dikuasai Rusia, juga tidak bisa mendistribusikan pasokan gandum dan makanan pokok lainnya ke seluruh dunia untuk dibuat menjadi roti, mie, dan pakan ternak.

Ada kekhawatiran Rusia, pembangkit tenaga pertanian lainnya, ekspor biji-bijiannya dapat dibatalkan oleh sanksi Barat.

Baca Juga: Situasi Terkini RUSIA vs UKRAINA, Kota Kyiv Mencekam Pertempuran Sengit Terjadi di Perbatasan

Meskipun belum ada gangguan global terhadap pasokan gandum, harga telah melonjak 55 persen sejak seminggu sebelum invasi, di tengah kekhawatiran tentang apa yang bisa terjadi selanjutnya di tengah ancaman Rusia terhadap Ukraina.

Direktur Dewan Biji-bijian Internasional Arnaud Petit mengatakan bahwa jika perang berkepanjangan, negara-negara yang bergantung pada pasokan gandum dari Ukraina bisa menghadapi kekurangan mulai bukan Juli.

Kondisi ini dikhawatirkan menciptakan kerawanan pangan yang membuat lebih banyak orang jatuh miskin di tempat-tempat seperti Mesir dan Lebanon, di mana makanan didominasi oleh roti yang disubsidi pemerintah.

Di Eropa, para pejabat sedang mempersiapkan potensi kekurangan produk dari Ukraina dan kenaikan harga pakan ternak yang bisa berarti daging dan susu lebih mahal jika petani dipaksa untuk membebankan biaya kepada pelanggan.

Baca Juga: NEWS UPDATE Kasus Subang, Bak Mandi dan Ember Biru Jadi Kunci, Pelaku Bukan Profesional dan Ada Kepanikan

Seperti diketahui, gabungan Rusia dan Ukraina merupakan sepertiga dari pemasok gandum dan jelai dunia.

Ukraina juga merupakan pemasok utama jagung dan pemimpin global dalam minyak bunga matahari, yang digunakan dalam pengolahan makanan.

Perang dapat mengurangi pasokan makanan tepat ketika harga berada di level tertinggi sejak 2011.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ntd.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah