"Pada saat yang sama, kami tidak akan mengizinkan unjuk rasa dengan kekerasan, pelanggaran hukum atau melukai petugas polisi. Kami meminta semua orang untuk menenangkan diri dan menghindari kekerasan, terutama pada hari yang penting bagi agama Islam," kata Shabtai dalam pernyataan.
Militer Israel mengatakan sedang meningkatkan pasukan di Tepi Barat dan dekat Jalur Gaza. Di daerah itu, menurut mereka, warga Palestina telah mengirim balon pembakar ke perbatasan, menyebabkan kebakaran semak di wilayah Israel.
Empat mediator Timur Tengah - Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB menyatakan keprihatinan atas kekerasan dan potensi penggusuran rumah-rumah milik warga Palestina yang diambil paksa oleh pendatang di Yerusalem.
Baca Juga: Ini 16 Jalur Tikus yang Dipantau Kepolisian Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi
"Kami menyerukan kepada pihak berwenang Israel untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang akan semakin meningkatkan situasi selama periode Hari Raya Muslim ini," kata para mediator itu dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum dan ketertiban akan dipertahankan di Yerusalem seperti halnya hak untuk beribadah.
Rekaman televisi menunjukkan bus jamaah Muslim yang menuju dari kota-kota Arab Israel ke Al-Aqsa dihentikan oleh polisi di jalan raya utama menuju Yerusalem.
Berita tentang polisi memasang barikade penghalang jalan menyebar di media sosial, menarik ratusan pemuda dari desa-desa terdekat dan dari Yerusalem. Beberapa warga memulai unjuk rasa dengan berjalan kaki.
"Dengan jiwa dan darah kami, kami akan membebaskanmu, Al-Aqsa!" teriak beberapa orang dalam bahasa Arab.
Baca Juga: Ada Bus Berangkat dari Jakarta ke Jawa Tengah Hanya Bawa Seorang Penumpang