DESKJABAR - Perdana Menteri atau PM Palestina Muhammad Shtayyeh berharap Presiden AS Joe Biden yang akan dilantik 20 Januari 2021, akan bekerja untuk mengekang aktivitas pembangunan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Sementara itu, Inggris mengutuk langkah Israel pada hari Minggu 17 Januari 2021 untuk membangun ratusan rumah baru di tanah Palestina dan memperingatkan hal itu dapat merusak upaya perdamaian di masa depan.
Harapan Muhammad Shtayyeh atas Joe Biden tersebut dikemukakan dalam sidang kabinet Senin 18 Januari 2021. Dalam sesi tersebut, Shtayyeh mengomentari keputusan Israel untuk membangun 780 unit permukiman ilegal baru.
Baca Juga: WOW! Tim Pendaki Nepal Membuat Sejarah Pendakian Himalaya di Musim Dingin
"Kami berharap pemerintahan berikutnya dan presiden Amerika yang terpilih akan melakukan segala upaya untuk mengekang serangan permukiman ini," tuturnya.
Shtayyeh juga menyerukan diakhirinya serangan pemukim dan penghentian "serangan pemukiman kolonialis" oleh Israel, dan menyerukan dunia untuk untuk mencapai solusi dua negara tersebut.
Keputusan Israel untuk membangun unit permukiman adalah yang kedua bulan ini. Pada 11 Januari, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui pembangunan 800 unit permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2021 Terkontraksi PPKM. Simak Penjelasan Ekonom
Pembangunan pemukiman meningkat empat kali lipat selama masa jabatan Presiden Donald Trump.