Pandemi Virus Corona Belum Mereda, Simak Panduan Memakai Masker untuk Anak

- 5 November 2020, 11:42 WIB
Ibu dan anak mengenakan masker
Ibu dan anak mengenakan masker /freepik /

DESKJABAR - Pandemi virus corona memang belum mereda. Wajar jika banyak orang mengenakan masker sehari-hari, baik saat pergi ke tempat ibadah, berolah raga, atau belanja bulanan.

Namun, belakangan ini, semakin sering pula dijumpai anak-anak yang bermain di luar rumah, di jalan, atau di ruang publik. Selain tidak menjaga jarak, banyak di antara mereka yang tidak mengenakan masker.

soal perlu tidaknya anak memakai masker, Badan Kesehatan Dunia sesungguhnya sudah mengeluarkan pedoman untuk anak dengan beberapa kategori usia, yaitu 5 tahun ke bawah, 6-12 tahun, dan 12 tahun ke atas. Ada juga kategori anak berkebutuhan khusus dan anak dengan masalah kesehatan.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat, Covid-19 Kembali Tinggi, Sepekan 600.000-an Kasus Baru

Anak usia 5 tahun ke bawah

WHO menyatakan bahwa anak usia 5 tahun ke bawah tidak diharuskan memakai masker. Hal ini didasarkan pada faktor keamanan sehingga anak usia 5 tahun ke bawah sebaiknya selalu berada dalam pengawasan orangtua.

WHO menyarankan anak usia 5 tahun ke bawah untuk memakai masker karena kebutuhan khusus di tempat itu. Misalnya, dekat secara fisik dengan seseorang yang sakit. Dalam kondisi seperti ini, orangtua atau wali lainnya harus berada dalam jarak pandang langsung dan mengawasi penggunaan masker yang aman.

Anak usia 6-11 tahun

WHO bersama UNICEF juga menyarankan keputusan penggunaan masker untuk anak usia 6-11 tahun dengan didasarkan pada sejumlah faktor.

Baca Juga: Seribu Pelayat Bos Samsung Harus Segera di Tes Covid 19, Menyusul Ada Pelayat Dinyatakan Positif

- Apakah terjadi penularan yang meluas di daerah tempat tinggal anak tersebut.

- Kemampuan anak untuk menggunakan masker dengan aman dan tepat.

- Akses ke masker, serta pencucian dan penggantian masker di tempat tertentu (seperti di sekolah dan layanan penitipan anak).

- Perlu ada pengawasan dan instruksi orang dewasa yang memadai kepada anak tentang cara memakai masker dengan aman dan cara melepasnya.

- Orangtua/wali perlu memperhitungkan ada tidaknya dampak potensial penggunaan masker terhadap pembelajaran dan perkembangan psikososial anak. Untuk itu, orangtua/pengasuh anak perlu berkonsultasi dengan guru dan/atau penyedia layanan medis.

- Perlu adanya pengaturan dan interaksi khusus yang dilakukan anak dengan orang lain yang berisiko tinggi mengidap penyakit serius, seperti berinteraksi dengan orang lanjut usia dan orang dengan kondisi kurang sehat.

Baca Juga: Tujuh K-drama Keren di Bulan November, Mulai Dari Kisah Romantis, Misteri, Hingga Berburu Roh Jahat

Anak usia 12 tahun ke atas

WHO dan UNICEF sangat menyarankan anak usia 12 tahun ke atas memakai masker sebagaimana layaknya orang dewasa. Khususnya ketika mereka tidak dapat menjamin setidaknya jarak 1 meter dari orang lain dan terjadi penularan virus corona yang luas di daerah tersebut.

Untuk anak berkebutuhan khusus, WHO menyatakan, kasus per kasusnya dapat dinilai oleh orangtua atau walinya, pengasuh, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan yang berhubungan dengan anak itu.

Bagaimanapun, anak-anak dengan gangguan kognitif atau menderita gangguan pernapasan yang parah dengan kesulitan menoleransi masker, tidak diperkenankan memakai masker.

Baca Juga: 7 Alasan yang Bikin Kamu Bisa Terobsesi Dengan Grup K-Pop TXT

Jenis masker untuk anak 

Mengenai jenis masker yang sesuai untuk anak-anak, WHO menyatakan bahwa anak-anak yang sehat dapat memakai masker nonmedis atau masker kain. Pemakaian masker mencegah virus agar tidak menular ke orang lain jika anak-anak itu diketahui mengidap penyakit menular atau tidak tahu telah tertular virus dari orang lain.

Orang dewasa yang menyediakan masker untuk anaknya harus memastikan ukuran masker kain yang benar, yaitu cukup menutupi hidung, mulut, dan dagu anak.

Anak-anak yang menderita cystic fibrosis, kanker, atau imunosupresi, harus menggunakan masker medis setelah berkonsultasi dengan tenaga medis. Masker medis mengendalikan penyebaran virus dan memberikan perlindungan kepada pemakainya.

Ilustrasi guru dan anak siswa/Pixabay/B Ban
Ilustrasi guru dan anak siswa/Pixabay/B Ban
Cara memakai masker pada anak

Pemakaian masker juga disarankan bagi siapa saja yang berisiko lebih tinggi terkena sakit parah akibat Covid-19.

Baca Juga: Indef: Pemenang Pemilihan Presiden  AS akan Berdampak Signifikan ke Ekonomi RI

Saat memakai masker, anak-anak harus mengikuti prinsip dan prosedur yang sama seperti orang dewasa memakai masker. Caranya adalah sebagai berikut.

- Sebelum mengenakan masker, bersihkan tangan setidaknya 20 detik jika menggunakan penyanitasi tangan atau antiseptik berbasis alkohol atau setidaknya 40 detik jika menggunakan sabun dan air.

- Pastikan ukuran masker tepat untuk menutupi hidung, mulut, dan dagu. Anak-anak harus diajari cara memakai masker yang benar, termasuk tidak menyentuh bagian depan masker dan tidak menariknya ke bawah dagu atau ke mulut.

- Simpan masker di dalam tas atau wadah dan jangan berbagi masker dengan orang lain.

Baca Juga: Masker Kain Terbukti Efektif Mencegah Penyebaran Virus Corona

Anak yang menderita sakit

Setiap anak yang memiliki gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19 harus memakai masker medis. Anak tersebut harus diisolasi dan orangtua perlu mencari bantuan medis jika anak mulai merasa tidak enak badan, meskipun gejalanya ringan.

Anggota keluarga atau pengasuh yang berada dalam jarak 1 meter dari anak yang sakit di rumah juga harus memakai masker.

Anggota keluarga yang sakit atau dites positif terkena Covid-19 harus diisolasi dari orang lain jika memungkinkan. Orang dewasa dan anak yang berada satu rumah dengan anggota keluarga yang sakit, harus memakai masker selama waktu itu.

Saat anak bermain dan berolah raga

Anak tidak boleh memakai masker saat berolah raga atau melakukan aktivitas fisik, seperti berlari, melompat, atau bermain di taman bermain, agar tidak mengganggu pernapasannya.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia, yang Tumbuh Hanya Sektor Pertanian

Saat anak-anak melakukan aktivitas fisik, penting untuk tetap menegakkan protokol kesehatan lainnya, seperti menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, membatasi jumlah anak yang bermain bersama, menyediakan akses ke fasilitas kebersihan tangan, dan mencuci tangan dengan penyanitasi tangan atau air dan sabun sebelum dan sesudahnya.

Jika ada anak yang mungkin tidak dapat memakai masker karena disabilitas atau situasi tertentu seperti kelas pidato, ada alternatif pengganti, yaitu pelindung wajah atau face shield. Pelindung wajah dapat dianggap sebagai alternatif untuk masker, tetapi tidak memberikan perlindungan yang setara untuk mencegah penularan virus ke orang lain.

Ketika menggunakan pelindung wajah, pelindung tersebut harus menutupi seluruh wajah, melingkari sisi wajah, meluas hingga ke bawah dagu. Perlu berhati-hati saat anak memakainya untuk menghindari cedera yang dapat membahayakan mata atau wajah anak.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: WHO.Int


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah