Makan Jengkol Ternyata Bisa Ganggu Ginjal, Ini Penjelasan Pakar Kesehatan dari UI

- 28 Maret 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi ginjal - Pakar sebut ginjal bisa terganggu oleh etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol
Ilustrasi ginjal - Pakar sebut ginjal bisa terganggu oleh etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol /ANTARA/HO-Sutterstock/

DESKJABAR - Kesehatan ginjal pada tubuh bisa terganggu oleh hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol. Demikian ditegaskan pakar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Suhardjono, Sp.PD-KGH, KGer, FINASIM.

Dalam diskusi daring dengan tema "deteksi dini penyakit ginjal dan bagaimana cara menjaga ginjal tetap sehat" di Jakarta, Rabu 27 Maret 2024, Suhardjono menyebutkan, jaringan ginjal yang rusak bisa disebabkan oleh infeksi, juga oleh obat-obat, dan zat kimia.

"Atau juga oleh kristal misalnya seperti orang kalau kejengkolan, kebanyakan makan jengkol," kata Suhardjono.

Menurut Suhardjono, etilen glikol di beberapa negara biasa digunakan untuk mencegah pembekuan mesin kendaraan di saat musim dingin tiba.

Baca Juga: Heboh 33 Kampus Terlibat TPPO Magang ke Jerman, Kemendikbudristek Bakal Beri Sanksi

Namun sejumlah produsen obat-obatan banyak yang "nakal" menyamakan EG dengan gliserol untuk pembuatan sirup obat batuk anak. Padahal reaksinya menimbulkan gangguan ginjal akut (acute kidney injury) di Indonesia.

Menurut Suhardjono, gangguan ginjal akut adalah kerusakan ginjal yang masif rusaknya. Sehingga ada pasien yang sampai cuci darah (hemodialisis), ada yang mesti cangkok ginjal (mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal yang masih berfungsi baik).

Kalau kerusakan masih ringan, jelas dia, ada harapan untuk "menidurkan" gangguan ginjal tersebut lewat terapi dan pengobatan. Dia mengatakan sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

"Tapi kalau sudah berat, dia irreversible ya. Seperti penyakit ginjal yang lainnya," kata Suhardjono pula.

Efek jengkol

Sementara kebanyakan makan jengkol dapat menyebabkan kolik ginjal atau rasa nyeri hebat akibat adanya penyumbatan aliran kencing oleh kristal purin.

Cara mengantisipasinya, Suhardjono menyarankan memeriksa kesehatan ke dokter secara berkala. Misalnya satu tahun satu kali, lakukan "medical check up" (MCU) agar risiko pemburukan lebih lanjut hingga komplikasi bisa dicegah atau disembuhkan lebih cepat.

"Sekarang BPJS pun bisa mencakup pembayaran MCU pada usia lanjut untuk cek kesehatannya. Jadi lakukan lah pemeriksaan secara berkala," kata Suhardjono.

Baca Juga: WASPADA! Demam Berdarah Meningkat, dari Total 35 Ribu Kasus Jabar Terbanyak 10 Ribu Kasus

Kedua, atur pola makan supaya seimbang dengan kebutuhan. Konsumsi purin di dalam jengkol dan kalium di dalam pisang, harus sesuai anjuran dokter.

"Kalau kaliumnya terkontrol asam urat terkontrol ya boleh, karena lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya. Jadi pengobatan itu harus sesuai dengan orangnya, enggak semua kami cap apa-apa sama, enggak gitu ya jadi berbeda-beda," kata Suhardjono.

Dokter menganjurkan pasien untuk menghindari makanan-minuman ultra proses artinya sudah bercampur garamnya, gulanya dan lain-lain di dalam makanan dan minuman. Lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang murni dan segar.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x