Studi Review yang terbit dalam jurnal tahun 2006 mengungkapkan seseorang yang sudah memiliki penyakit paru-paru atau asma bisa mengalami perburukan gejala ketika terpapar abu vulkanik dari letusan gunung.
Bahkan paparan jangka panjang bisa berujung pada silikosis, silikosis merupakan penyakit paru-paru jangka panjang akibat tubuh menghirup banyak debu silika.
Silika sendiri adalah zat beracun yang terpapar pada pasir, batu batuan dan tanah liat tertentu, partikel ini bisa terhirup dengan mudah karena berbentuk debu yang sangat halus.
Baca Juga: Objek Wisata di Garut Tidak Hanya Cipanas, Ada Candi Peninggalan Hindu yang Sangat Unik
3. Iritasi Pada Mata
Selanjutnya bahaya abh vulkanik bisa mempengaruhi indra penglihatan, yaitu bisa mengiritasi pada mata.
Karena abu vulkanik dapat mengakibatkan goresan pada mata atau abrasi kornea dan konjungtivitis yang dapat mengakibatkan gangguan pada mata.
Penelitian tahun 2005 dalam Jrnal Oktamology menemukan bahwa abu vulkanik bisa menimbulkan gejala mata pada partisipan, namun pengaruh langsung yang terjadi pada mereka yang tinggal sangat dekat dengan gunung berapi.
4. Iritasi Pada Kulit
Tidak hanya mengiritasi mata, abu vulkanik juga berdampak pada kulit, partikel halus tersebut dapat mengiritasi kulit yang sensitif, meski dampaknya terhadap kulit sangat jarang ditemukan.