Perjalanan Lombok ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan KM Kirana VII, Subuh yang Khusuk di Atas Kapal

- 6 Oktober 2022, 10:38 WIB
Suasana shalat subuh di Musola KM Kirana VII di atas selat Lombok yang luas. Sebuah pengalaman ibadah yang tidak akan terlupa.
Suasana shalat subuh di Musola KM Kirana VII di atas selat Lombok yang luas. Sebuah pengalaman ibadah yang tidak akan terlupa. /Dicky Harisman/ DeskJabar/

 

DESKJABAR - Suara adzan subuh terdengar dari seluruh ruangan tidur, ruang penumpang KM Kirana VII sekitar pukul 04.50 WITA.

Beberapa penumpang yang sudah terbangun segera menuju KM, sebagian memilih langsung ke tempat wudlu untuk bergegas pergi ke Musola kapal.

KM Kirana yang menempuh perjalanan lama sekitar 20 jam dari Pelabuhan Lembar Lombok ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini dilengkapi dengan banyak fasilitas.

Salah satunya keberadaan Musola yang terletak di lantai 3 ruangan Kapal.

Penumpang yang beragama Islam bisa melakukan ibadah di musola yang disediakan KM Kirana VII dengan nyaman.

Baca Juga: Achmad Jufriyanto: Tak Boleh Ada Lagi Kejadian Serupa Tragedi Kanjuruhan Malang, Kita Capek dengan Situasi Ini

Musola dengan daya tampung 42 jamaah ini sangat representatif. Karpet tebal dengan ruang ber AC, membuat kegiatan ibadah di Musola kapal semakin khusuk.

Dengan jumlah tersebut, penumpang yang akan melaksanakan shalat setiap waktu shalat tidak usah mengantri terlalu panjang.

Tempat wudlu yang berada di luar ruangan Musola berkaca ini airnya selalu mengalir deras tanpa kendala.

KM Kirana dilengkapi juga dengan ruang kamar mandi yang kebersihannya sangat terjaga.

Terdapat 10 Kamar mandi untuk perempuan dan laki-laki dengan shower di dalam KM Kirana VII.

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan Malang, 31 Polisi yang Bertugas Diperiksa Tim Investigasi Polri

Airnya sangat bersih karena sengaja disisi dengan air PAM dari masing-masing pelabuhan keberangkatan.

Sambil menanti giliran masuk ke kamar mandi, cafetaria Mataram yang buka hingga selesai pelayaran sudah ramai dikunjungi penumpang yang ingin menghangatkan perut.

Segelas kopi panas atau teh hangat lumayan membantu badan menjadi lebih fresh.

Merasakan shalat subuh berjamaah diantara deru suara kapal dalam kepekatan langit dan ombak yang terus berkejaran.

Sebuah pengalaman ibadah yang Tumaninah meski dalam kondisi tidak sebebas atau senyaman di rumah dan Masjid. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah