Bagaimana Penularan dan gejalanya?
Cara penularan dan gejala Varian Omicron sama dengan varian COVID-19 lainnya:
- Penularan terjadi melalui droplet atau percikan ludah (saat berbicara, batuk, atau bersin) yang masuk langsung ke tubuh melalui mata, hidung dan mulut, atau jika tangan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah (mata, hidung, mulut).
- Varian Omicron dapat menimbulkan berbagai derajat keparahan, dilaporkan umumnya bersifat ringan seperti Demam, Batuk, Kelelahan, Pilek, Nyeri Tenggorokan, Sakit Kepala.
Bagaimana Jika Merasakan Gejala seperti diatas?
Segera periksa diri Fasyankes terdekat apabila mengalami salah satu gejala Omicron.
Bila Isolasi Mandiri :
Apabila dianjurkan untuk SWAB PCR, lakukan isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil dengan cara
- Menempati kamar tidur sendiri/terpisah dengan ventilasi cahaya dan udara yang baik
- Jaga Jarak dengan anggota keluarga
- Selalu menggunakan masker walaupun di dalam rumah
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sesering mungkin
- Membuka jendela kamar secara berkala
Isolasi mandiri di rumah akan dipantau oelh Pemerintah melalui program Telemedisin.
Berikut Mitos dan Fakta Seputar Omicron
Virus COVID-19 varian B.1.1.529(Omicron) mulai ditetapkan sebagai Varian of concern pada tanggal 26 November 2021 oleh WHO.