DESKJABAR - Omicron adalah virus yang dalam penularannya sangat cepat dan tidak terasa.
Penularan Omicron bisa tiga kali lipat menular dibandingkan varian original dari Wuhan.
Omicron memiliki 70 kali lebih mudah menular dibandingkan Delta sebelumnya.
Omicron pun menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
"Sehingga dalam kegiatan sehari hari selalu dibayangi virus yang terus menghantui itu," kata dokter Reisa Broto Asmoro di kanal YouTube Hermanto Tanoko.
Dikutip Deskjabar dari kanal YouTube Hermanto Tanoko, yang berjudul OMICRON BISA BIKIN KITA KENA BERKALI KALI!?! HATI-HATI!!,dirilis Februari 2022.
Kanal itu membahas terkait Omicron yang menjadi pergunjingan dunia, termasuk Indonesia.
Dikatakan Hermanto Tanoko, Omicron merupakan varian kelima Covid-19.
"Nah apakah benar seperti itu," kata Hermanto Tanoko melalui wawancara virtual dengan dokter Reisa Broto Asmoro.
Menanggapi hal itu, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, penyebab virus Covid-19 nama virusnya adalah Sars-Cov-2
"Termasuk jenis virus corona. Virus ini termasuk virus yang mudah sekali bermutasi," kata dokter Reisa Broto Asmoro.
Disebutkan, dari varian Coronanya, memiliki banyak jenis, seperti Sars-Cov-1 penyebab dari sars ditahun 2002.
Kemudian, tambahnya, adalagi Mers, Middie East Respiratory Syndrom, itu virus corona juga di tahun 2012.
"Dia bermutasi lagi dan menjadi banyak," cetusnya.
Ternyata, tambahnya lagi, yang berhasil menyebabkan pandemi di tahun 2019 adalah Sars-CoV-2.
"Karena sifat dasarnya mudah bermutasi, maka wajar dia terbentuk varian-varian baru," imbuhnya.
Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, untuk Sars-CoV-2 ini, ketika dia memperbanyak diri, terjadi kesalahan-kesalahan.
"Karena dia virus RNA jadi kecil sekali hanya satu helai," tambahnya.
Sehingga, tuturnya lagi, terciptalah mutasi-mutasi pada setiap kali dia memperbanyak diri.
Ketika tercipta varian yang berubah tambahnya, ini menjadi sesuatu yang harus dikhawatirkan.
"Hingga diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu variant of conseren dan variant of Interest," ucapnya.
Untuk yang disebut varian kelima, jelasnya, adalah varian of conseren. "Kalau yang dibagi ini, justru paling banyak variannya," tambahnya.
Baca Juga: Penting Diketahui! Minuman Herbal Ini Cegah Gejala Omicron, Tenggorokan Terasa Lega
Varian ini, ucapnya lagi, harus diperhatikan karena banyak mempengaruhi berbagai macam penyakit sehingga lebih mudah menular.
"Atau punya gejala lebih berat, kemudian mempengaruhi kemampuan menghindar dari vaksin, terus ada kemampuan menghindar pengobatan dan lain sebagainya,"kata dokter Reisa Broto Asmoro.
Inilah alasan kenapa diklasifikasikan menjadi variant of consern. Yang termasuk di situ, tambahnya ada Alpha, Beta, Gamma, Delta dan Omicron.
Untuk variant of Interest, katanya lagi, ada Epsilon, ada Zeta, ada Theta, ada Kappa, ada Lambda dan lain lain.
"Semuanya itu diambil dari istilah Yunani, jadi banyak istilah variannya," ucapnya lagi.
Menanggapi pemaparan dokter Reisa Broto Asmoro tersebut, Herman Tanoko menegaskan, yang saat ini dipergunjingkan adalah varian Omicron.
Disebutkannya, varian ini masuk ke Indonesia sejak Desember tahun 2021.
Baca Juga: COBA YU.., Cukup 5 Menit Batuk Kering dan Tenggorokan Gatal Hilang, Ini Obat Resep Minuman Herbalnya
"Dan banyak yang menganggap penyebarannya sangat cepat, ringan serta tidak terasa," ucap Herman Tanoko.
Disebutkannya, karena dianggap cepat dan tidak terasa dalam penyebarannya, tambahnya, cara untuk membedakan terpapar Omicron seperti apa.
Menimpali pertanyaan itu, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, semua varian memiliki karakteristik masing-masing.
"Untuk Omicron sendiri meski ringan jangan dianggap enteng tetap harus waspada dan taati protokol kesehatan," jelasnya. ***