DESKJABAR - Gejala Omicron menurut dr Tirta Mandira Hudhi, sama dengan flu biasa. Sedangkan menurut Dokter Kristiawan AR, SpTHT - KL kendati sama dengan flu biasa namun bedanya gejala Omicron lebih parah atau lebih sakit.
"Gejala Omicron itu radang tenggorokan, demam, dan nyeri sendi. Plek sama dengan flu biasa," kata dr. Tirta saat diundang oleh artis Ashanty podcast yang diunggah di TikTok @ The Hermansyah A6 Official, 21 Januari 2022.
Hampir sama dengan pernyataan dr. Tirta, Dr Kristiawan AR SpTHT-KL juga mengatakan dalam TikTok gejala Omicron seperti flu biasa namun berlangsung lebih lama.
Menurut Kristiawan jika flu biasa, seseorang akan sakit tenggorokan, hidung mampet, pilek, dan nyeri kepala. "Biasanya flu biasa hanya berlangsung satu atau dua hari," katanya.
Namun jika terpapar Omicron, gejala mirip flu seperti sakit tenggorokan, hidung mampet, pilek dan nyeri kepala terasa lebih parah.
"Kalau sakit kepala, itu akan sakit banget. Demikian juga gejala yang lainnya, sakitnya banget," tegasnya dalam TikTok yang dirilis 6 Februari 2022 berjudul "Update Gejala Varian Omicron".
Sedangkan seorang penyintas Covid-19 varian Omicron membagikan pengalamannya di akun TikTok @sabysa 11, sejak ia dinyatakan positif tanggal 6 Februari hingga hari ke-9 isoman dua kali antigennya negatif.
"Sehari sebelum didiagnosa Covid varian Omicron kondisi masih sangat fit dan fine" aja bahkan gua hangout & staycation bareng teman. Omicron tuh jahat," kata @sabysa11.
Namu, lanjutnya, tiba-tiba tepat pukul 24.00 badannya demam dengan suhu hampir 40 derajat celsius.
Baca Juga: Begini Cara Menghadapi Orang Bersifat Sombong dan Tidak Ramah, Menurut Buya Yahya
"Ada sesak napas, vertigo, lalu dari bagian pinggang ke telapak kaki terasa sangat dingin sampai bikin tulang-tulang di seluruh badan terasa ngilu dan sakit luar biasa," ungkapnya lagi.
Selain itu, tenggorokan terasa panas seperti terbakar, dan gatal. "Lalu setelah beberapa jam jadi langsung batuk gak berhenti," paparnya.
Karena merasa sesak ia pergi ke ICU sebuah rumah sakit, sempat diinfus.
"Ke ICU dicek. Lab blood aman, tapi swab PCR positif. karena saya ada anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial) jadi kemungkinan sesak karena panik berlebihan," katanya lagi.
Ia mengakui bahwa selama ini dirinya kurang memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Ketika berkumpul dengan teman-temannya di tempat ramai, malah buka masker.
"Jadi saya pesan, prokes tetep dijaga jangan ke tempat yang ramai dulu. Gua kurang perhatikan prokes, gak pake masker di tempat ramai, mungkin terpapar di situ," ujarnya menjelaskan.
Ia mengaku, sebelumnya tidak percaya adanya Covid-19, namun setelah merasakannya sendiri ia membuat video TikTok untuk mengedukasi warganet.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Pelaku Pembunuh Kini Mengalami Hal Ganjil ? Pembunuhan di Jalancagak
Ia melaporkan, isoman hari ke- 6, masih bindeng, namun batuk tak sesering sebelumnya.
"(Batuk) ada jedanya. Demam hilang di hari ketiga isoman. Berkurang sakit juga setelah minum obat antivirus, vitamin. Sekarang tersisa batuk. Hari ke-9 isoman, tes PCR dan antigen. Dua kali swab antigen negatif. Tinggal nunggu PCR," katanya.
Akun TikTok @Baby Antonetha 25-1 juga mengeluhkan pusing, tenggorokan gatal, badan sakit-sakit, demam, batuk sesekali, seperti flu.
Setelah antigen ternyata dia reaktif.
"Isoman di hotel sambil tunggu pchasil PCR. Ternyata paginya demam," katanya.
Ia menceritakan gejala batuk, bindeng, ditambah kurang nafsu makan. "Berat badan jadi turun," ucapnya.
Setelah 10 hari isoman pada tanggal 8 Februari ia melakukan PCR. ***