Terapkan Developmental Care pada Anak Lahir Prematur agar Tumbuh dan Berkembang dalam Kondisi Optimal

- 19 November 2021, 23:06 WIB
Ilustrasi bayi.Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K) menjelaskan, kesulitan utama dalam kasus prematur ialah perawatan anak lahir prematur.
Ilustrasi bayi.Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K) menjelaskan, kesulitan utama dalam kasus prematur ialah perawatan anak lahir prematur. /Pixabay/StockSnap/

"Sedangkan faktor risiko berdasarkan karakteristik kehamilan meliputi riwayat persalinan, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG," tutur Rima Irwinda. 

Ia menjelaskan bahwa hal utama yang harus dilakukan adalah memberikan edukasi untuk mendukung kehamilan yang sehat, konsultasi kepada ahlinya, dan menekankan pentingnya memahami faktor risiko kelahiran prematur.

"Riwayat kelahiran dapat meningkatkan risiko prematur bagi ibu yang memiliki riwayat abortus (1,9 kali lebih berisiko), riwayat persalinan prematur (3 kali lebih berisiko), dan riwayat persalinan sesar (2,9 kali lebih berisiko).," ujarnya.

Baca Juga: Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu 19 November 2021 Edisi Sore dan Malam, GRATIS Dapat Leon 20-21 November 2021

Selain itu, kata dia melanjutkan, usia ibu melahirkan kurang dari 19 atau lebih dari 35 tahun, stres maternal yang dialami ibu, dan jumlah cairan ketuban yang tidak normal juga dapat meningkatkan risiko preterm.

Menurut Rima Irwinda, salah satu upaya untuk menurunkan risiko kelahiran prematur dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi melalui suplementasi Omega 3, Zinc, Vitamin D3, atau multi-mikronutrien.

Sementara itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan bahwa sesuai dengan tema Hari Prematur Sedunia tahun ini yaitu Zero Separation, ACT NOW! Danone SN Indonesia menyelenggarakan Bicara Gizi sebagai bentuk langkah Danone SN Indonesia untuk memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan kesehatan bagi Ibu dan anak kelahiran prematur.

Ia memahami bahwa pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, selain memastikan pertumbuhan biologis anak dalam keadaan baik, memastikan status gizi baik dengan pemberian ASI, dan meningkatkan bonding time perlu digiatkan agar tumbuh kembang si Kecil optimal.

"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para orangtua tentang pentingnya pencegahan dan penanganan secara tepat kelahiran prematur bagi Ibu dan si Kecil," kata Arif Mujahidin.***

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Bicara Gizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x