Network
Menurutnya, pasti ada tuntunan dalam Islam yang mengatur cara hidup sehat, sehingga harusnya umat Islam menjadi umat yang paling kuat, kalau mengikuti aturannya. Kalau aturannya tersebut tidak diikuti, pasti memunculkan masalah.
“Saya coba tadaburi-tadaburi, ternyata masya Allah, ngobatinnya mudah luar biasa. Asal kita tahu yang bikin masalah itu apa,” paparnya.
Menurut Zaidul Akbar, yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, ada satu hal yang kurang dalam sekolah dokter, yakni tidak diajari tentang ilmu gizi.
“Sekolah dokter hanya 2 SKS diajari gizinya, itupun cuma numpang lewat saja,” tuturnya.
Zaidul Akbar menambahkan, jika kita melakukan tadabur terhadap segala hal yang diciptakan Allah, Subhanalloh akan ada banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah.
Baca Juga: Sidang Aa Umbara, Terdakwa Totoh Gunawan dan Andri Wibawa Divonis Bebas oleh Hakim Tipikor Bandung
Zaidul memberi contoh, pare. Menurutnya, Allah tidak mungkin iseng menciptakan pare dengan rasanya pahit. Demikian pula Allah tak mungkin iseng menciptakan terong warnanya ungu.
“Pasti Allah ada maksudnya menciptakan rasa pahit, rasa kecut, warna ungu, rasa wortel seperti itu, rasa sayuran seperti itu,” paparnya.
“Dan itulah perenungan saya, itu mulai terus terus saya rasakan, ternyata saat ini yang jadi masalah adalah manusia tidak mengerti apa yang dimakan,” paparnya.
Seperti diketahui, dr. Zaidul Akbar lahir 30 November 1977 lulusan Fakultas Kedokteran Undip pada 1997.
