Ini Panduan bagi Penderita Covid-19 yang Sedang Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

- 4 Juli 2021, 10:11 WIB
Jika Anda didiagnosis mengalami gejala Covid-19 ringan atau tanpa gejala, lalu diarahkan untuk isolasi mandiri, tetap tenang dan ikuti panduan dari dokter.
Jika Anda didiagnosis mengalami gejala Covid-19 ringan atau tanpa gejala, lalu diarahkan untuk isolasi mandiri, tetap tenang dan ikuti panduan dari dokter. /Pixabay/Maria Tsupa/

DESKJABAR - Bagi penderita Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, tetap tenang dan ikuti panduan yang diberikan dokter atau petugas kesehatan.

Salah satunya panduan yang diberikan Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, Minggu, 4 Juli 2021. Ia membaginya dalam tiga aspek.

Pertama, aspek terpenuhinya kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum, istirahat cukup, ruang isolasi yang layak dengan ventilasi baik, pakaian dan tempat tidur yang memadai.

Terjaminnya keamanan, seperti tidak ada risiko arus pendek listrik di kamar atau tergelincir di kamar mandi karena lantainya tidak dibersihkan rutin.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Setahun Sekali, Rekomendasi dari YKI untuk Wanita Usia di Atas 40 Tahun

Hal berikutnya, dukungan moral dan sikap positif dari anggota keluarga, kerabat hingga tetangga.

Pasien juga sebaiknya menginformasikan pada RT/RW sedang melakukan isolasi mandiri agar bisa mendapatkan bantuan jika memerlukannya.

Pada kasus isolasi mandiri yang melibatkan satu keluarga, dukungan mulai dari moral hingga penyediaan pangan dan obat-obat dari RT/RW sangat diperlukan.

Kedua, aspek kesehatan yang meliputi empat hal yakni obat-obatan yang rutin dikonsumsi, baik untuk Covid-19 maupun untuk penyakit penyerta yang mungkin ada.

Sebaiknya pantau kondisi kesehatan mulai dari gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh, dan sebagainya. Amati bila ada  gejala yang memburuk.

"Misalnya, semula batuk sedikit, lalu jadi batuk berdahak kuning, dan lainnya," ujar Tjandra yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 2018-2020 itu.

Baca Juga: Perwal Bandung Tentang PPKM Darurat Covid-19 Terbit, Ini Aturan yang Perlu Diketahui Masyarakat

Pasien bisa membuat catatan gejala, seperti yang pernah direkomendasikan dokter sekaligus penyintas Covid-19 Twindy Rarasati untuk melihat ada tidaknya perburukan gejala.

Gunakan alat seperti termometer, oximeter untuk mengetahui situasi oksigen di tubuh, tensimeter untuk mengukur tekanan darah. Tjandra menyarankan pemantauan dilakukan dua atau tiga kali sehari.

Pasien sebaiknya berkomunikasi dengan petugas kesehatan untuk keperluan konsultasi penyakitnya. Yang ideal tentu dengan dokter yang biasa merawat atau dengan klinik atau puskesmas terdekat, atau setidaknya dengan kenalan atau kerabat yang kebetulan berprofesi kesehatan.

"Tentu sejak awal puskesmas setempat perlu dilapori bahwa (pasien) akan melakukan isoman," ucap Tjandra.

Pasien juga tetap melakukan pola hidup sehat termasuk berolahraga, menjaga kebersihan, dan mengelola kemungkinan stres dengan baik.

Baca Juga: Saat Tabung Oksigen Langka, Ini Cara Latihan Pernapasan yang Mudah untuk Penderita Covid-19

Aspek ketiga yang perlu diperhatikan, yakni pencegahan penularan dengan orang lain di dalam rumah.

Pada kasus Covid-19 yang hanya dialami satu ada sebagian anggota keluarga, perlu ada pemisahan kamar tidur antara pasien dan anggota keluarga yang bukan pasien Covid-19, alat makan, alat mandi, dan alat pribadi lain.

Terakhir, pakailah masker secara memadai jika pasien terpaksa melakukan kontak dengan anggota keluarga lain, dan rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah