Network
DESKJABAR – Hobi budidaya anggur yang kini banyak diminati masyarakat di Indonesia, khususnya di Kota Bandung, memerlukan teknis yang baik agar hasilnya memuaskan.
Bagi para pemula budidaya anggur, seringnya adalah kekeliruan waktu memindahkan bibit tanaman dari polybag ke media tanam.
Dalam budidaya anggur, tanaman bersangkutan memiliki karakter membutuhkan tempat merambat dan cahaya untuk pembungaan.
Namun, saat sudah berbuah, memerlukan pelindung, agar buahnya tak menjadi busuk langsung terkena air hujan.
Cara memindahkan bibit tanaman anggur
Pengurus komunitas budidaya anggur Korda Bandung dan Anggur Parahyangan, Adel Loekman, di Bandung, Rabu, 16 Juni 2021, memberikan gambaran cara memindahkan bibit tanaman untuk budidaya anggur.
Disebutkan, budidaya anggur akan sangat bagus hasilnya menggunakan media tanam berupa polybag, pot, atau karung ukuran besar.
Dikatakan Ade Loekman, adalah hal yang sama-sama harus dipersiapkan manakala kita memperoleh bibit tanaman anggur. Yaitu, pada waktu yang sama sebaiknya sekaligus mempersiapkan media tanam lebih besar.
“Jadi, antara bibit tanaman anggur dalam polybag dengan persiapan media lain untuk pemindahan tanaman sebaiknya bersamaan dilakukan. Tujuannya, agar saat bibit tanaman anggur sudah siap dipindahkan, media utama sudah siap kondisi unsur haranya dalam keadaan sudah bagus,” kata Adel Loekman.
Baca Juga: Euro 2020, Gara-Gara Aksi Ronaldo, Coca Cola Rugi 4 Miliar Dolar
Komposisi media tanam anggur
Ia memberikan tips, waktu yang tepat untuk memindahkan bibit tanaman anggur dari polybag kecil ke media tanam lebih besar.
Menurut Adel Loekman, bibit tanaman anggur sebaiknya dipindahkan dari polybag ke media tanam besar, setelah selisih waktu 2,5 bulan sejak bibit tanaman dibeli. Saat itu, tingginya diperkirakan sudah bertambah sekitar 30 centimeter.
Ia juga memberikan petunjuk komposisi media tanam yang baik untuk budidaya anggur, yaitu 3 : 1, yaitu antara sekam dan tanah.
Baca Juga: DeskJabar Buka Lowongan Kerja Content Creator, Ini Sejumlah Persyaratannya
“Dalam sebuah media tanam dalam wadah utama, sekam mencapai 2/3, sedangkan tanah hanya sepertiganya,” kata Adel Loekman.
Pengurus Pengurus komunitas budidaya anggur Korda Bandung dan Anggur Parahyangan lainnya, Rukmantoro Salim, menyebutkan, ada pula tips lainnya dalam hal menggunakan tanah untuk budidaya anggur.
“Tanah bekas tanaman tomat, sangat bagus digunakan kembali sebagai media tanam budidaya anggur. Ini dikombinasikan dengan sekam padi,” ujarnya. ***
