DESKJABAR - Berpuasa di bulan Ramadhan tak berarti menjadi halangan untuk latihan fisik rutin (olahraga) demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, walaupun ada sejumlah penyesuaian yang perlu Anda lakukan.
Dokter spesialis Kedokteran Olahraga Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), sekaligus staf pengajar di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Listya Tresnanti Mirtha menyebutkan, salah satu penyesuaian adalah frekuensi latihan yang tidak sesering pada bulan-bulan biasanya.
"Intesitas latihan juga lebih ringan dari biasanya, waktu dibuat lebih singkat dan jenis latihan diutamakan yang bersifat aerobik," ujar dia dalam seminar awam yang digelar RSUI via daring, ditulis Jumat, 9 April 2021.
Baca Juga: Mudik Dilarang, Agen Penjualan Tiket Bus AKAP Meradang, Sumardi: Bakal Nganggur Total
Baca Juga: Dokter: Agar Tetap Sehat Selama Pandemi Covid-19, Kelolalah Stress dengan Baik
Dari sisi frekuensi, Anda bisa melakukan latihan fisik tiga kali dalam seminggu dengan durasi 10-15 menit saat pagi setelah shalat subuh, atau sore hari selama 30 menit menjelang waktu berbuka puasa.
Pilihan latihannya, bisa berlari atau olahraga seperti sepak bola, atau latihan pembentukan otot. Listya mengingatkan Anda untuk sebelumnya melakukan pemanasan selama 10-15 menit, diikuti latihan inti dan pendinginan selama 5-10 menit.
Setelahnya, jangan lupa memeriksa denyut jantung Anda untuk mengetahui kemampuan maksimal kerja jantung. Caranya, dengan menghitung denyut nadi per 15 detik dan hasilnya dikali dengan 4.
Baca Juga: Tidak Ada Lahan Pertanian Tersisa, Kota Bandung Kini Punya 190 Kelompok Tani, Ini Rahasianya
Baca Juga: Kuota Jemaah Haji Dibatasi, Kementrian Agama Akan Lakukan Seleksi Berdasarkan Kriteria
Listya membantah anggapan berpuasa bisa mengganggu kinerja dan membuat seseorang menjadi tak produktif. Menurut dia, berpuasa bila juga diselingi latihan fisik sesuai anjuran pakar kesehatan akan membuat tubuh tetap bugar, sekaligus memelihara produktivitas.