Ayah Bunda Wajib Tahu, Ketidakcukupan Asupan Nutrisi pada Anak Alergi Susu Sapi Dapat Berpotensi Stunting

2 Juni 2023, 14:22 WIB
Pembicara dan moderator (kiri bawah) pada acara webinar Bicara Gizi bertema 'Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting', Rabu, 31 Mei 2023, yang digelar Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023. /Tangkap layar webinar/

DESKJABAR - Susu sapi merupakan salah satu alternatif sumber gizi yang dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Akan tetapi, tidak semua anak dapat menoleransi protein yang terkandung pada susu sapi sehingga memicu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh. Kejadian ini biasa disebut dengan istilah alergi susu sapi.

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr dr Zahrah Hikmah, SpA(K), alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.

"Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak dengan alergi susu sapi, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan kulit," kata dr Zahrah pada webinar Bicara Gizi bertema 'Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting', Rabu, 31 Mei 2023, yang digelar Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu Dampak Kesehatan pada Anak Kelahiran Caesar, Begini Cara Update Informasi dan Edukasi

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan.

Beberapa hasil studi terkini menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak ASS dapat berpotensi menyebabkan stunting.

Studi menyatakan bahwa stunting ditemukan pada 9% anak dengan alergi makanan. Risiko semakin meningkat hingga mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis alergi protein susu sapi.

Dokter Zahrah menerangkan, saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yang merupakan suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya.

Fungsi histamin adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi.

"Anak dengan alergi susu sapi, perlu diperhatikan asupan nutrisinya agar tidak mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan," ujar dr Zahrah.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Bolehkah Balita Minum Kopi? Simak Penjelasan Pakar Gizi IPB

Ia menjelaskan, berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat diterima oleh anak alergi susu sapi, sehingga rentan terjadi malnutrisi.

"Jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian jenis makanan yang memadai dapat berpotensi stunting pada anak," tutur dr Zahrah.

Zahrah menyatakan bahwa tata laksana anak dengan alergi susu sapi dapat dilakukan orangtua sedini mungkin. Caranya antara lain

  • Berkonsultasi serta mengikuti petunjuk atau saran dokter.
  • Mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi.
  • Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
  • Membaca label makanan.
  • Melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin. 

Dokter Zahrah menegaskan, orangtua memiliki peran penting dalam menghadapi kondisi anak alergi susu sapi dengan mengendalikan faktor penyebab alergi. Namun, sebelumnya orang tua harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait gejala yang terjadi pada anak.

Baca Juga: Tingkatkan Imunitas Anak dengan Nutrisi Harian yang Baik dan Seimbang, Simak Penjelasan Pakar Gizi di Sini

Mengikuti saran dokter, kata dia melanjutkan, orangtua dapat mulai menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak alergi susu sapi. 

Perbanyak referensi tentang alergi susu sapi

Pada kesempatan itu, mom influencer dan ibu dengan anak alergi susu sapi, Chacha Thaib berbagi pengalaman dalam menghadapi dan mengatasi alergi susu sapi pada anaknya, Binar. 

"Saya kaget dan khawatir sekali ketika mulai muncul gejala alergi pada Binar setelah minum susu sapi.

Chacha juga khawatir hal itu akan mempengaruhi tumbuh kembangnya jika Binar mengalami kekurangan asupan nutrisi. Itu karena banyak makanan dan minuman yang mengandung susu sapi, yang bahkan bisa tidak diketahui jika tidak membaca komposisi label makanannya.

"Awalnya banyak sekali yang belum saya ketahui, ternyata ada efek jangka panjang anak dengan ASS, yaitu bisa berpotensi stunting jika tidak segera ditangani," ucap Chacha yang langsung berkonsultasi ke dokter.

Ia menyadari bahwa alergi susu sapi dirasakan tidak hanya oleh anak, tapi juga orangtua dalam segi sosial maupun psikososial yang pada akhirnya sebagai ibu pasti mengusahakan yang terbaik untuk anaknya.

Baca Juga: 5 Resolusi Sehat di Tahun Baru 2023, Perbanyak Waktu dan Aktivitas di Luar Rumah, Nomor 2 Jadi Tantangan

"Penting bagi ibu untuk memperbanyak referensi dari sumber terpercaya tentang alergi susu sapi dan selalu mengikuti anjuran dari dokter," kata Chacha.

Gizi memiliki peran penting

Hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia. Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak.

Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan bahwa dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week, Danone SN Indonesia ingin memberikan kesadaran kepada orang tua mengenai efek jangka pendek dan jangka panjang alergi susu sapi yang harus ditanggapi dengan serius.

"Karena jika diabaikan akan berpotensi menghambat tumbuh kembang anak hingga berisiko stunting," ujar Arif.

Ia menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi untuk anak, Danone SN Indonesia ingin terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif dan kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintah, pakar kesehatan, dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama.

Baca Juga: Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan Perlu Nutrisi Tepat agar Tumbuh Kembang Optimal

"Salah satu fokus kami adalah untuk turut serta menjawab tantangan pemenuhan nutrisi yang dihadapi ibu dan anak, termasuk yang berkaitan dengan tumbuh kembang dan stunting. Kami percaya bahwa gizi memiliki peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia," kata Arif.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: webinar

Tags

Terkini

Terpopuler