Menghindari Covid-19, Banyak Mengkonsumsi Vitamin C dan D, Ikan , dan Jamur

25 Juni 2021, 17:40 WIB
Buah jeruk /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Produk vitamin C dan vitamin D kembali banyak laris dibeli oleh masyarakat, sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh saat pandemi Covid-19 yang kini dikabarkan kembali gawat.

Pada Jumat, 25 Juni 2021, tampak banyak konsumen membeli vitamin C dan vitamin D, baik berupa minuman maupun pil obat baik dari sejumlah minimarket maupun apotek di Bandung Raya.

Tampak pula sejumlah penjual jus pun laris, dimana pembelian jeruk, terutama jeruk lemon. Namun yang membeli rata-rata mengkonsumsi tanpa es, sebab khawatir menjadi sakit tenggorokan saat iklim cepat berubah ini.

Beberapa pembeli senada mengatakan, sewaktu pandemi Covid-19 cukup mereda beberapa waktu lalu, mereka lupa mengkonsumsi vitamin C dan vitamin D.

Baca Juga: Sejumlah Destinasi Wisata Milik Keraton Yogyakarta, Ditutup Selama Satu Pekan

Namun setelah pandemi Covid-19 kini kembali meningkat, masyarakat kembali ingat mengkonsumsi vitamin C dan vitamin D.

Bahkan, tampak masyarakat pun membeli madu alami, untuk menjaga daya tahan tubuh. Apalagi, pada musim hujan tinggi secara anomali ini, banyak orang terserang demam dan batuk-batuk, seakan beresiko tertular Covid-19.

Bahkan sejumlah tempat pengobatan pun tampak dari siang sampai malam, penuh dengan orang-orang yang akan berobat. Banyak diantara keluhannya sama, yaitu batuk dan badan meriang.

Sementara itu, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, menyebutkan, bahwa kebutuhan vitamin D sebagai penguat daya tahan tubuh dari resiko Covid-19, sebenarnya sangat baik diperoleh melalui konsumsi ikan laut, minyak ikan, ikan salmon, ikan tuna, susu, jamur, hati, serta kuning telur.

Baca Juga: Budidaya Lele, si Phyton Unggulan Asal Banten Bisa Jadi Andalan

Lain halnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang mengatakan, bahwa sepekan ini  tidak ada kabupaten/kota zona merah di Jawa Barat.

“Namun masyarakat harus tetap waspada dan makin ketat disiplin protokol kesehatan 5M. Bebas zona merah bukan bearti prokes kendur,” ujarnya, dilansir  Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Jumat, 25 Juni 2021.

Disebutkan, sebelumnya, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung berstatus zona merah atau risiko tinggi. Kini status kedua daerah tersebut zona oranye atau risiko sedang. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler