Network
DESKJABAR - Tingginya kasus penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memutuskan untuk menutup sementara sejumlah destinasi wisata milik Keraton Yogyakarta.
Menurut Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat 25 Juni 2021, penutupan sementara Wisata Keraton Yogyakarta berlangsung selama satu pekan mulai Sabtu 26 Juni hingga Jumat 2 Juli 2021.
Lokasi wisata yang ditutup antara lain Museum Kereta Keraton , Kompleks Pagelaran , Keben/Kompleks Kedhaton (Museum Keraton) , Tamansari , serta Puralaya Imogiri dan Kotagede.
Baca Juga: Jelang 16 Besar Euro 2021, Pemain Republik Ceko Mencoba Berbagai Macam Senjata Api, Ada Apa
"Penutupan wisata Keraton ini adalah salah satu upaya untuk menekan penambahan kasus Covid-19 di DIY," kata GKR Condrokirono
Dikatakan GKR Condrokirono, penutupan tempat wisata milik Keraton Yogyakarta tersebut dilakukan atas "dhawuh dalem" atau titah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca Juga: Rasio Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Sudah Jauh di Atas Ambang WHO
"Penutupan ini dilakukan untuk menjaga kesehatan keluarga besar Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Abdi Dalem, beserta warga masyarakat Yogyakarta dari Covid-19," ujar putri kedua Sultan HB X ini.
Pada Kamis 24 Juyni, kasus konfirmasi Covid-19 di DIY bertambah 791 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 55.463 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 258 kasus menjadi 46.644 kasus dan meninggal bertambah 11 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.422 kasus.
Dikatakan GKR Condrokirono selama penutupan berlangsung, akan dilakukan pembersihan dan sterilisasi total pada lokasi-lokasi wisata milik keraton tersebut.
