DESKJABAR - Kopi literan menjadi strategi sejumlah kedai kopi di Bandarlampung, Provinsi Lampung untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Penjualan kedai kopi di Bandarlampung sempat mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19," kata Fany salah seorang barista kedai kopi di kawasan Telukbetung, Bandarlampung, Jumat 20 November 2020.
Ia menuturkan, sebelum pandemi Covid-19, biasanya konsumen sering menghabiskan waktu di kedai kopi atau untuk sekedar bercengkrama dengan teman atau mengerjakan pekerjaan ditemani segelas kopi.
Baca Juga: Ingin Sukses Berjualan Secara Daring, Inilah Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan
Baca Juga: Nama Pangdam Jaya Jadi Trending dan Viral Di Media Sosial Twitter, Simak Apa Aja Penyebabnya
Namun, lanjutnya, sejak diberlakukannya kebiasaan baru (New Normal) bulan Juni lalu, semua usaha kuliner termasuk di Bandarlampung membatasai jumlah pembeli yang makan di tempat.
Menurutnya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, salah satu cara mensiasati agar usaha tetap bertahan adalah dengan membuat inovasi produk yang dijual.
Inovasi tersebut adalah kopi literan. Kopi literan disajikan dalam botol 1 liter, bertujuan agar pembeli tidak harus datang setiap hari ke kedai kopi untuk menikmati kopi favoritnya.
Baca Juga: Berkerumun di Luar Rumah, Langgar Protokol Covid-19, Dua Pemain Rangers Disanksi Tujuh Laga
Baca Juga: Penyisihan Piala Dunia 2022 Qatar, James Rodriguez Bantah Terjadi Perkelahian Pemain