DESKJABAR- Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mendadak menjadi trending topik namanya di twitter sejak Jumat pagi 20 November 2020.
Hingga Jumat siang nama Pangdam Jaya menjadi trending topik di twitter paling tinggi diperbincangkan oleh halayak dunia maya di Indonesia. Setidaknya sudah ribuan penghuni dunia maya men tweet nya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama Pangdam Jaya jadi ramai diperbincangkan seiring sepakterjangnya hari ini yang mencabut baligo-baligo bergambar Habib Rizieq di beberapa ruas jalan di Jakarta.
Baca Juga: Berkelana Selama 18 Hari, Herry Nurhayat Kembali Ke Lapas Sukamiskin Dieksekusi Jaksa KPK
Pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq tersebut sempat dipertanyakan oleh berbagai kalangan, Namun Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menegaskan bahwa pencopotan itu merupakan perintahnya. "Itu perintah saya," ujar Pangdam Jaya kepada wartawan.
Pencopotan spanduk bergambar Habib Rizieq tersebut seperti di unggah akun twitter @kucingnanase yang mengunggah video anggota TNI sedang melakukan pencopotan baligo Habib Rizeq.
Sementara akun twitter @permadiativis1 juga mengungga prajurit TNI sedang melakukan pencopotan spanduk bergambar Habib Rizieq. Dalam video tersebut dia menulis "Bapak2 petugas TNI atas perintah Pangdam Jaya terus bergerak bantu membersihkan DKI Jarta dari sampah peradaban yang merusak ahlak. Saksikan dan menangislah. Ketauilah bahwa air mata kalia lezat seali rasanya".
Bapak2 petugas TNI atas perintah Pangdam Jaya terus bergerak bantu membersihkan DKI Jakarta dari sampah peradaban yang merusak ahlak. Saksikan dan menangislah. Ketahuilah bahwa air mata kalian lezat sekali rasanya@ustadtengkuzul @MaspiyuO@TofaTofa_id @abu_waras @D4tuk_T4mburin pic.twitter.com/DcZWtKl6Cz— Permadi Arya (@permadiaktivis1) November 20, 2020
Baca Juga: 94.540 Pendaftar BLT BPUM Tahap 1 Kota Bandung Masih Ada Harapan Cair, Cek Alasannya Disini
Kemudian akun twiter @MaspiyuO memposting gambar Pangdam Jaya dan disampingnya juga dipasang gambar prabowo bersama Habib Rizieq. Dia pun menulis Halo Pak Menhan: kalau perlu, FPI bubarkan saja.