DESKJABAR – Bisnis pertanian usaha komoditas porang kembali menggeliat di Jawa Barat pada tahun 2024 ini. Fenomena ini muncul pasca meredupnya bisnis porang pasca pandemi Covid-19 tahun 2021, karena banyak petani mengeluh harga panen ternyata tidak sesuai harapan.
Usaha budidaya porang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat menjadi seakan dua tahun terakhir “lenyap ditelan bumi” karena para petani kecewa harga hasil panen. Sebelumnya, sangat banyak orang tertarik menanam porang, atas anjuran pemerintah Indonesia, dengan iming-iming hasil panen bisa membuat kaya mendadak.
Pada tahun 2024 ini, bisnis porang dikabarkan diam-diam bangkit lagi dan memberikan harga panen yang kembali bagus, termasuk di Jawa Barat. Tetapi, untuk memulai kembali usaha budidaya porang, perlu kewaspadaan dan strategis, agar jangan sampai ketika panen kembali mengalami sial harga.
Baca Juga: Budidaya Porang, Kenali Benih, karena Porang Berbeda dengan Suweg
Siasat agar harga tetap baik
Intinya, di Jawa Barat, usaha pabrik penampung porang sebenarnya cukup banyak. Tetapi, yang perlu dicermati, sebaiknya menghindari menjual panen porang ketika sedang terjadi over produksi berlimpah. Secara budidaya ada cara strategi untuk di Jawa Barat, disesuaikan karekter wilayah.
Heri Susanto, pegiat sosial-lingkungan asal Kabupaten Subang, yang juga salah seorang YouTuber, pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, ikut memberikan gambaran soal fenomena bisnis porang di Jawa Barat tahun 2024 ini.
Heri Susanto mewawancarai pebisnis porang di Subang, yaitu Dadi Sopian, yang juga memberikan gambaran sampai Desember 2024, memperoleh pesanan dari industri dalam jumlah sangat besar.
Diberikan gambaran seluk beluk bisnis porang, maupun aspek budidaya, yang dapat menjadi gambaran agar masyarakat yang berminat bertanam komoditas ini dapat melakukan strategi mengurangi resiko mengalami harga panen tidak sesuai harapan.
“Prinsipnya, petani sejati itu bukanlah petani ikut-ikutan,” ucap Dadi Sopyan.