Pasar Teh Dunia 2023 Tumbuh, Perkebunan Teh di Indonesia Dicuekin Dunia ?

- 2 Mei 2023, 14:19 WIB
Suasana pengolahan teh di Pabrik Teh Tanara perkebunan Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dan gambaran pasar teh dunia 2023
Suasana pengolahan teh di Pabrik Teh Tanara perkebunan Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dan gambaran pasar teh dunia 2023 /Kodar Solihat/DeskJabar.com

Turki, pada negara ini banyak terdapat perkebunan teh, sedang berupaya bangkit pasar domestik karena terpengaruh tragedi gempa dahsyat. Pasar teh Turki umumnya domestik karena masyarakat negara itu konsumen sangat tinggi teh (lebih dari 3 kg per orang per tahun).

Produksi teh di Turki diprediksi turun pada tahun 2023 ini, karena juga terganggu kondisi gangguan iklim untuk produksi teh di perkebunan. Juga penurunan jumlah tenaga kerja pemetik teh, serta dampak biaya pupuk karena perang di utara (mungkin yang dimaksud Rusia vs Ukraina).

Hal paling menarik pada industri dan perdagangan teh di Turki, adalah usaha perkebunan teh jauh lebih menarik dibandingkan sayuran. Usaha produksi teh olahan secara rumahan berkembang pesat, dengan didukung e-commerce membuat promosi teh buatan Turki lebih gencar.

 Baca Juga: PTPN VIII Genjot Pemasaran Teh ke Eropa dan Australia, Bangkitkan Bisnis Perkebunan Teh

Vietnam, negara ini agak mirip dengan Turki dalam luasan areal usaha perkebunan teh. Tetapi, Vietnam adalah “kuda hitam” dalam dunia ekspor teh, karena sebagian besar produknya menemukan jalan ke utara, melintasi perbatasan ke Cina, lolos dari pengakuan ekspor.

Teh setengah jadi dari Vietnam harganya lebih murah, yang diolah lagi oleh negara-negara importir. Produk teh hitam Vietnam bersaing agresif di pasar dunia, terutama memanfaatkan gejolak politik dan ekonomi di Sri Lanka. Vietnam memperluas areal perkebunan teh pada tahun 2023 ini.

Cina, raksasa dunia teh, baik produksi maupun konsumsi, sedang mengharapkan tahun panen yang normal. Namun, tiga bulan pertama tahun 2023 terpengaruh penurunan ekonomi global, mengubah corak penjualan tersebut, dari produk harga lebih tinggi ke produk dengan harga lebih rendah.

Secara keseluruhan, Cina pasca pandemi Covid-19, bersiap-siap meningkatkan ekspor tetapi juga banyak membeli teh. Negara itu mengincar kelancaran angkutan kapal laut dunia, jika berbagai pelabuhan sudah kembali lancar operasionalnya.

 Baca Juga: Teh Hijau Ala Kampung Kini Menjadi Buruan Wisata ke Purwakarta Sambil Melihat Perkebunan Teh Rakyat

Argentina, walau produksi teh mulai pulih, tetapi masih berupaya keras pada sektor perdagangan komoditas itu. Sebelumnya, para petani teh Argentina banyak membongkar tanaman mengubah usahanya kepada komoditas lainnya. Banyak usaha pengolahan teh bangkrut dampak krisis ekonomi di Argentina, dan dampak meningginya bahan bakar sehingga biaya produksi lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: worldteanews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x