Network
DESKJABAR – Usaha perkebunan teh rakyat di Jawa Barat diarahkan menjadi usaha berkelanjutan produktif, diantaranya di Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bandung.
Usaha perkebunan teh rakyat di Jawa Barat kembali diarahkan menjadi sebagai salah satu kekuatan ekonomi masyarakat perdesaan, sekaligus pemulihan dan pelestarian lingkungan.
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Produksi, kembali melakukan bimbingan teknis, kali ini kepada Kelompok Teh Mutiara Tani Desa Ciroyom Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, di Kabupaten Sukabumi, serta Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, baru-baru ini.
Baca Juga: Perkebunan, Perang Rusia vs Ukraina, Ekspor Kopi Jawa Barat Tetap Bagus ke Banyak Negara
Informasi diperoleh dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Senin, 21 Maret 2022, salah satu cara memacu kembali produksi perkebunan teh rakyat adalah meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani teh.
Yang diperhatikan, adalah :
- Uji selidik cepat bahan organik, dimaksudkan untuk mengetahui kandungan bahan organik pada perkebunan teh rakyat
- Tipe pemangkasan
- Kasus cara pemupukan yang tidak tepat
- Mengambil sampel akar untuk diambil pengujian kadar pati
- Perbedaan karakteristik teh varietas Sinensis dan Asamika
Pada bimbingan teknis itu, pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat menghadirkan Vitria P Rahadi dan Restu Wulandari, dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung sebagai narasumber mengedukasi penerapan teknologi budidaya tanaman teh berkelanjutan (GAP) on tea.
Disebutkan, pelaksanaan bimbingan teknis peningkatan dan pengetahuan tentang tanaman teh perkebunan rakyat, antusias diikuti masyarakat petani pekebun di Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bandung.
