Pelaku UMKM Masih Banyak Menghadapi Kendala Soal Manajemen

- 10 Januari 2021, 21:45 WIB
PPKM Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan pertemuan rutin dengan para pelaku UMKM, untung membahas berbagai kendala yang dihadapi UMKM
PPKM Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan pertemuan rutin dengan para pelaku UMKM, untung membahas berbagai kendala yang dihadapi UMKM /PPKM Kabupaten Bandung/

DESKJABAR – Masih banyak kendala UMKM yang perlu segera dibenahi, diantaranya mereka belum melakukan manajemen keuangan yang baik. Mereka belum mampu memisahkan mana uang keluarga, uang pribadi, dan uang perusahaan.

“Karena itulah terkadang kita merasa penjualan sudah bagus, tetapi uangnya tidak ada,” jelas Surya, salah seorang founder Paguyuban Pengusaha Kecil dan Menengah (PPKM) Kabupatenn Bandung, dalam pertemuan dengan 30 pelaku UMKM Solokan Jeruk, Sabtu, 9 Januari 2021 di Café Kefoo, Solokan Jeruk.

“Sesungguhnya kita harus memilah mana uang pribadi dan uang perusahaan, agar dengan mudah mengetahui laba-rugi usaha yang kita jalankan,” ujar Surya menambahkan.

Baca Juga: Longsor Cimanggung, Ini Alasan PVMBG Soal Potensi Bencana Susulan

Dalam pertemuan PPKM kabupaten Bandung dengan 30 orang pelaku UMKM Solokan Jeruk yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut, didiskusikan berbagai masalah seputar UMKM dan program-program kegiatan PPKM.

Beberapa kendala pelaku UMKM Soljer diantaranya mengenai manajemen keuangan.

Masalah kelengkapan produk seperti perijinan PIRT, sertifikat halal, HAKI juga merupakan masalah yang masih banyak dihadapi pelaku UMKM.

Baca Juga: Longsor Cimanggung, di Pemakaman Danramil Setiyo Pribadi Keluarga tak Mampu Menahan Tangis

Untuk itu, Ketua PPKM Kabupaten Bandung Danny Hidayat akan mencoba menyampaikan hasil pembicaraan tersebut ke dinas terkait di Kabupaten Bandung. Karena diantara mereka ada yang sudah beromzet mendekati Rp 20 juta perbulan dan ada juga yang menjual dengan secara bal-balan.

“Ini merupakan kabar baik dan kami akan mencoba menyampaikan hal ini kepada dinas terkait di Kabupaten Bandung,” ujar Dany.

Di sesi lain disampaikan beberapa program PPKM untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pertumbuhan para pelaku UMKM diantaranya program SCORE+, kelas modular dan akses pasar.

Baca Juga: Kebiri Kimia: Eksekusinya Segera Setelah Pidana Pokok Pelaku Kejahatan Seksual Berakhir

SCORE+ merupakan kegiatan pelatihan selama tiga bulan yang dilaksaksanakan UNPAR. SCORE+ adalah program dari International Labor Organization (ILO) yang dikembangkan oleh Business and Export Development Organization (BEDO) untuk usaha mikro (manufaktur yang memiliki pekerja dalam jumlah sangat sedikit bahkan tidak memiliki pekerja) dan di Indonesia pelaksanaannya oleh UNPAR. Rencana tahun 2021 akan diadakan SCORE+ angkatan kelima.

Sementara dengan pihak Universitas Telkom, PPKM sudah melakukan kegiatan kelas modular yang sudah berlangsung selama tiga tahun. Ketika kondisi normal para pelaku UKM hadir di Universitas Telkom untuk mendapat berbagai pembekalan seperti manajemen keuangan, kemasan, cara pemasaran dll.

Akan tetapi karena pandemi Covid-19 kegiatan kelas modular dilakukan secara daring. Seperti yang dilakukan awal Januari lalu yang diikuti puluhan peserta dari berbagai kecamatan. 

Baca Juga: Jalur Utama Bandung-Cianjur yang Tertutup Longsor Sudah Dapat Dilalui dari Kedua Arah

Sementara itu Kasi Pemberdayaan Kecamatan Soljer Ila berharap kegiatan meeting dan sharing dengan PPKM Kabupaten Bandung bisa terus dilaksanakan.

“Saya berharap bapak ibu pelaku UMKM bisa terus hadir dan berkomunikasi dengan PPKM. Karena banyak manfaat yang didapat untuk mengembangkann usaha bapak ibu,” tegas Ila.***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah