Agar Bertahan di Masa Pandemi Covid-19, 33 Pelaku Usaha Mikro Kuliner di Bogor Ikut Pelatihan

28 Mei 2021, 06:46 WIB
Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dharma Wanita menggelar Pelatihan Vokasional Bagi Usaha Mikro Sektor Kuliner di Bogor, Jawa Barat, 27-29 Mei, dengan fokus pembuatan frozen food. /Pixabay/Willfried Wende/

DESKJABAR - Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Ketika Indonesia mengalami dua kali krisis, UMKM yang paling mampu bertahan.

Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM ingin memastikan pelaku UMKM yang bergerak pada bidang kuliner tetap mampu bertahan menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19.

Untuk mendukung hal itu, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Pelatihan Vokasional Bagi Usaha Mikro Sektor Kuliner di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 27 Mei 2021, hingga Sabtu, 29 Mei 2021. Pelatihan vokasional tersebut diikuti 33 pelaku usaha mikro.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Hari Ini Jumat, 28 Mei 2021, Catat Lokasi dan Syaratnya

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, menyampaikan apresiasi terhadap UMKM yang masih bisa bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. 

"Meskipun pertumbuhan ekonomi masih kontraksi atau minus dalam beberapa kuartal, berkat UMKM pertumbuhannya mulai mendekati angka satu yang semula minus 5," tuturnya seperti dilansir Antara, Jumat, 28 Mei 2021.

Ia memahami pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Banyak usaha yang merosot omzetnya.

Akan tetapi, beberapa usaha masih cukup kuat bertahan di tengah situasi sulit, di antaranya UMKM di sektor kuliner.

Baca Juga: Jelang Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2021, Simak Kawasan Tanpa Rokok di Bandung yang Masuk Perda

Terkait pelatihan vokasional, ia menyatakan, program pendampingan bagi usaha mikro kali ini fokus dengan topik pembuatan frozen food serta konten untuk memasarkan produk secara digital, baik melalui video sederhana atau pengambilan produk untuk dipajang di toko online milik pelaku usaha mikro.

Menurut dia, berkat dunia digital, UMKM secara perlahan dapat bangkit. Berdasarkan survei The World Bank IBRD-IDA terkait dampak pandemi di Indonesia, ternyata 42 persen UMKM menggunakan media sosial atau platform digital sebagai antisipasi kebijakan social distancing.

"Hal ini menunjukkan adanya perubahan UMKM yang mulai beralih menggunakan teknologi digital serta pemanfaatan internet untuk menjalankan bisnisnya," ucap Eddy Satriya.

Ia berpendapat, pandemi Covid-19 telah memaksa orang untuk mencoba inovasi baru di dunia digital. Dunia digital bukan lagi monopoli generasi milenial tetapi juga generasi sebelumnya.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan KemenkopUKM, Suzana Teten Masduki, dalam pengarahannya menyampaikan pentingnya aspek penguasaan teknik pengolahan makanan. Dari sinilah makanan yang dihasilkan sehat atau tidak.

Baca Juga: Butter Pecahkan 5 Rekor Dunia Guinness, BTS Catat Total 25 Guinness World Records

"Dengan penguasaan ini juga berarti kita menjaga asupan gizi seimbang yang manfaatnya bisa didapatkan oleh tubuh. Dengan tubuh yang sehat dapat menjaga daya tahan tubuh kita," tutur Suzana.

Menurut dia, peluang usaha makanan sehat seperti frozen food dapat menunjang pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jenis makanan ini juga memiliki nilai tambah dan bisa dipasarkan secara online.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler