Kata Buya Yahya, Ini Doa Pendek Membayar Hutang: Biarpun Hutang Segunung, Allah Akan Bantu Melunasi!

- 7 Januari 2024, 06:11 WIB
Buya Yahya menyebutkan ada doa pendek yang bisa membantu memudahkan membayar hutang. Namun sebelum melafalkan doa pendek tersebut ada syarat yang mutlak harus dipatuhi
Buya Yahya menyebutkan ada doa pendek yang bisa membantu memudahkan membayar hutang. Namun sebelum melafalkan doa pendek tersebut ada syarat yang mutlak harus dipatuhi /Youtube Al-Bahjah TV/

DESKJABAR - Kata hutang dalam bahasa arab adalah Al-Qardh yang secara etimologi artinya adalah memotong. Sedangkan, menurut syari atau kaidah Islam memiliki makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dan dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada yang memberikan.

Dalam Islam, urusan hutang piutang telah diatur, sebab persoalan hutang ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja, melainkan juga dilakukan oleh mereka yang memiliki kecukupan harta.

Namun begitu, jika harus berhutang, maka niatkanlah untuk segera membayarnya. Jangan sampai kita terjebak pada hutang dan menunda-nundanya sampai akhirnya ada godaan untuk tidak mau membayarnya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits di bawaj ini.

Baca Juga: Kata Buya Yahya, Membaca Al Quran Bisa Menjadi Maksiat: Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Baca Juga: Kata Buya Yahya Jika Air Mani Mengenai Pakaian: Apakah Boleh Dipakai Sholat?

Dari Abu hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa yang mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya), maka Allah akan membinasakannya”. (HR Bukhari)

Juga harus diingat, Islam melarang umatnya untuk meninggal dunia dalam keadaan memiliki hutang. Hutang bisa menjadi pemberat dan penghapus kebaikan kita kelak dihisab di akhirat. Seperti yang disampaikan oleh hadits berikut.

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)

Simak pula hadist berikut ini: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan bahwa hutang yang belum dibayar menjadi pemberat dan membuat jiwa kita tidak diterima terlebih dahulu.

Untuk itu, jangan sampai hal ini terjadi. Saat kita masih hidup di dunia, maka segerakanlah kewajiban membayar hutang.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x