Sebab dengan I'tikaf seseorang mengikatkan diri kepada Allah, membatasi pergaulan dengan sesama makhluk, memusatkan perhatian dan pikiran untuk membina hubungan mesra dengan-Nya.
Semua itu dilakukan antara lain sebagai persiapan menghadapi hari yang sunyi dan mencekam di dalam kubur nanti di mana tidak ada yang dapat diharapkan untuk menemani kecuali Allah.
I'tikaf dimulai sejak sholat Subuh, lalu menetap di masjid untuk jangka waktu tertentu, tidak keluar kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
Rasulullah biasanya melakukan i'tikaf selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
10. Lebih menghidupkan malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu,"HR. Al-Bukhari.
Lailatul Qadar ada dua macam, ada Lailatul Qadar saat turunnya Al-Qur'an dan ada Lailatul Qadar yang dijanjikan akan terjadi setiap bulan Ramadhan.***