Jelang Ramadhan 2023, Berikut 10 Amalan Sunah di Bulan Penuh Berkah

- 15 Maret 2023, 18:40 WIB
 Jangan lewatkan 10 amalan yang dianjurkan Nabi SAW di bulan Ramadhan.  Dengan melakukan amalan-amalan ini, semoga kita dapat berkah
Jangan lewatkan 10 amalan yang dianjurkan Nabi SAW di bulan Ramadhan. Dengan melakukan amalan-amalan ini, semoga kita dapat berkah /Pixabay/HamidReyaz1/

 

 

 

DESKJABAR - Menjelang Ramadhan 2023, jangan lewatkan 10 amalan sunnah yang dianjurkan Nabi SAW dilakukan di bulan penuh berkah ini.

Dengan melakukan amalan-amalan ini, insya Allah kita akan meraih keberkahan dari Allah SWT.

Dikutip DeskJabar.com dari buku 'Shaum seperti Rasulullah' karya Abu Al-Ghifari hlm. 54 hingga 73, berikut adalah 10 amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan, yaitu:

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023,Temukan 3 Keutamaan Bulan Puasa Penuh Berkah yang Menginspirasi!

1. Shalat Qiyamu Ramadhan

Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Qiyamu Ramadhan atau Tarawih berjamaah.

Shalat Qiyamu Ramadhan dianjurkan Nabi SAW berdasarkan hadits yang artinya:

"Sesungguhnya Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu Nabi shalat di masjid, dan sholatlah beberapa orang bersama Rasulullah," HR Bukhari dan Muslim.

Para ulama menamai sholat ini dengan nama 'Tarawih'.

Baca Juga: Jelang Bulan Penuh Berkah 2023, Ingat Ancaman yang Meninggalkan Shaum Ramadhan

2. Tadarus Al-Qur'an

Setiap muslim disarankan untuk membaca Al-Qur'an, atau melakukan tadarus, kapanpun dan dimanapun kesempatan ada.

Membaca Al-Qur'an akan memberikan manfaat besar di hari kiamat, karena ia akan menjadi pemberi syafaat bagi orang yang membacanya, mempelajarinya, dan mengamalkannya.

Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an karena pada bulan tersebut Al-Qur'an diturunkan.

"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia," QS. Al-Baqarah ayat 185.

Rasulullah selalu memperbanyak membaca Al- Qur'an di hari-hari Ramadhan.

Tadarus Al-Qur'an adalah membaca, menghafal, mempelajari maknanya dan melatih diri untuk mengamalkannya, seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW.

Baca Juga: Ciri-ciri 'Toxic People' yang Ada Disekitar Kita, Hadapi atau Lepaskan

3. Infak

Diriwayatkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas, ia berkata:

"Nabi adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan."

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa jika masuk bulan Ramadhan Rasulullah membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.

Kedermawanan adalah sifat yang ditandai dengan sikap murah hati dan cenderung memberikan banyak kepada orang lain.

Allah merupakan Sang Maha Pemurah, dan pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan, kedermawanan-Nya menjadi berlipat-lipat ganda.

Baca Juga: Puding Lumut Kelapa, Takjil Seger untuk Buka Puasa Bersama

4. Memberi Makanan untuk Berbuka Shaum

Nabi SAW bersabda, siapa yang memberi makanan kepada yang shaum untuk berbuka, maka baginya mendapat pahala seperti yang shaum tanpa akan dikurangi pahala yang shaum sedikitpun.

Dalam keterangan lain disebutkan, barangsiapa yang memberi makanan bagi yang shaum akan menjadi ampunan atas dosa- dosanya.

5. Mengakhirkan sahur

Sesuai dengan pedoman agama Islam, sahur dianggap sebagai sebuah kewajiban ibadah yang sangat signifikan dalam menjalankan ibadah puasa.

Melakukan makan sahur dianggap sebagai sebuah amalan yang membawa keberkahan baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah menganjurkan untuk melakukan sahur beberapa waktu sebelum waktu Subuh, dengan demikian lebih baik jika dilakukan semakin mendekati waktu Subuh.

Lebih disarankan untuk menunda waktu makan sahur agar dapat mengurangi rasa lapar dan haus.

Hanya saja harus hati-hati, untuk itu hendaknya Anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar Anda tidak ragu-ragu.

Baca Juga: 1 Ton Lebih Telur Ayam dari CSR Akan dibagikan, Bupati Ciamis: Masyarakat Pasti Membutuhkan

6. Menyegerakan Berbuka

Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam.

Moment berbuka puasa menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh orang yang sedang menjalankan puasa.

Tidak hanya itu, terdapat pula kebaikan yang terkait dengan berbuka puasa.

Dalam hadis, disebutkan bahwa manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka mengutamakan untuk berbuka puasa dengan segera setelah waktu berbuka tiba. Hal ini disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

7. Berdakwah

Selama bulan Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah yang luas. Karena, siapapun orangnya di bulan itu kondisi ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasehat. Alhasil, jangan sia-siakan kesempatan ini.

Nabi SAW bersabda, barangsiapa menunjukan kepada jalan kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.

Jadilah pembicara pada kultum setelah shalat Dhuhur, Ashar, dan Subuh di mushola atau masjid.

Jika tidak dapat berceramah, maka dapat menulis sebagai alternatif menjadi penceramah pada waktu tarawih.

Jika tidak mampu menulis, maka dapat menyebarluaskan artikel-artikel dari majalah dengan cara melakukan fotokopi, yang diharapkan akan mendatangkan berkah dari Allah SWT.

8. Menjaga diri dari perkataan dan perilaku tak pantas

Hindari penggunaan kata-kata dan perilaku yang tidak pantas seperti berbohong, menggosip, memfitnah, mencela, dan berbicara tanpa tujuan.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam ucapan beliau.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari disebutkan bahwa orang yang tidak mengucapkan atau melakukan kebohongan selama berpuasa, maka puasanya akan lebih diterima oleh Allah daripada makan dan minum.

Hendaknya shaum tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele.

Dari itu, pentingnya menjaga kualitas ucapan dan perilaku selama berpuasa.

9. I'tikaf

I'tikaf adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri.

Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf adalah berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syariat.

I'tikaf merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah, seperti yang diceritakan oleh Aisyah:

"Sesungguhnya Nabi selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia,"HR Muttafaqun 'alaih.

Sebab dengan I'tikaf seseorang mengikatkan diri kepada Allah, membatasi pergaulan dengan sesama makhluk, memusatkan perhatian dan pikiran untuk membina hubungan mesra dengan-Nya.

Semua itu dilakukan antara lain sebagai persiapan menghadapi hari yang sunyi dan mencekam di dalam kubur nanti di mana tidak ada yang dapat diharapkan untuk menemani kecuali Allah.

I'tikaf dimulai sejak sholat Subuh, lalu menetap di masjid untuk jangka waktu tertentu, tidak keluar kecuali untuk keperluan yang sangat penting.

Rasulullah biasanya melakukan i'tikaf selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

10. Lebih menghidupkan malam Lailatul Qadar

Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu,"HR. Al-Bukhari.

Lailatul Qadar ada dua macam, ada Lailatul Qadar saat turunnya Al-Qur'an dan ada Lailatul Qadar yang dijanjikan akan terjadi setiap bulan Ramadhan.***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x