Jelang Ramadhan 2023 di Cirebon, Usaha Penggilingan Padi Keluhkan Dampak Bansos

- 15 Maret 2023, 08:33 WIB
Situasi menjelang Ramadhan 2023, terjadi fenomena perdagangan beras dan panen raya, serta bansos.
Situasi menjelang Ramadhan 2023, terjadi fenomena perdagangan beras dan panen raya, serta bansos. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Menjelang Ramadhan 2023, di Cirebon, Jawa Barat, kalangan usaha penggilingan padi mengeluhkan beratnya situasi ketika panen raya pertanian padi. Harga gabah padi tinggi di lapangan, tetapi harga beras sulit naik karena bersamaan munculnya bansos dari pemerintah.

Kalangan usaha penggilingan beras di Cirebon, masih sedikit dapat membeli gabah hasil panen raya pertanian padi menjelang Ramadhan 2023 ini. Sebab, harga gabah padi dinilai masih tinggi oleh usaha penggilingan untuk produksi beras.

Uniknya, fenomena harga gabah pada panen padi di lapangan, tidak menjadikan harga beras menjadi tinggi di pasaran, misalnya di Bandung menjelang Ramadhan 2023 ini. Harga beras dikabarkan masih cukup stabil.

Gambaran harga gabah ketika panen 

Salah seorang pelaku usaha penggilingan padi di Kabupaten Cirebon, Jumair, di Cirebon, yang bersama pengurus Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Bambang Satrijadi, mengikuti rapat di Cirebon, terkait fenomena panen raya padi dan perberasan menjelang Ramadhan 2023 di Cirebon, Selasa, 14 Maret 2023.

Baca Juga: Punya Masalah dengan Asam Lambung, Coba Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini

Jumair yang merupakan anggota Perpadi (Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia) Jawa Barat, menyebutkan, bahwa sampai Selasa, 14 Maret 2023 pada awal musim panen padi, permintaan gabah mulai tinggi dibandingkan pasokan.

Tetapi, katanya, belum terlihat dilakukan seragam gabah padi petani oleh Perum Bulog. Situasi ini membuat petani pun menjual gabah kepada pembeli memberikan harga tinggi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x