Libur Natal 2022, Mengapa Orang Eropa dan Amerika Wisata ke Daerah Salju ? Sejarah Sejak Kapan

- 13 Desember 2022, 11:57 WIB
Suasana salju dan Natal di Eropa.
Suasana salju dan Natal di Eropa. /pixabay.com/SparkyM

Namun, salju turun di Israel dan Wilayah Palestina, tetapi orang Eropa meyakini bahwa Yesus pernah melihat salju.

Disebutkan, mengapa orang-orang di Eropa dan Amerika mementingkan salju ketika merayakan Natal ? Jawabnya, kemungkinan sejak zaman Ratu Victoria di Inggris tahun 1550 hingga 1850.

Baca Juga: Pohon Kiara di KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan Majalengka, Dikhawatirkan Ramai Jadi Pesugihan Pemilu 2024

Pada tulisan itu disebutkan, orang-orang dekat Ratu Victoria itulah yang menjadikan tradisi Natal berupa salju.

Patokannya, adalah festival titik balik matahari musim dingin sebelum zaman Kristen/pagan di Eropa, yang sering dilakukan di Sungai Thames, London, Inggris yang membeku !

Orang-orangnya Ratu Victoria menyatukan salju dan Natal, adalah melalui buku “A Christmas Carol” yang ditulis Charles Dickens pada tahun 1843, lalu dibuat film pada tahun 1951.

Baca Juga: Di Majalengka atau Kuningan, Jika di Kuburan Mendengar Suara Wanita Menangis, Dekati akan Terlihat

Sejak saat itu sampai sekarang, orang-orang di Eropa dan Amerika menjadi menganggap Natal terasa lengkap jika ada salju.

Yang diceritakan dalam buku itu kemudian ditampilkan dalam film, sampai kini dijadikan semacam ikon atau inspirasi suasana Natal di Eropa dan Amerika.

Mengapa sampai Amerika ? Karena orang-orang Amerika, dahulunya kebanyakan asal Britania Raya, terutama asal Irlandia rumpun Inggris yang beremigrasi ke benua baru itu.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: whychristmas.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah