Ternyata dalam pertempuran itu, ada seorang wanita keturunan Skotlandia-Amerika yang bernama K’tut Tantri, yang ikut berjuang bersama kelompok Bung Tomo.
Dia bersama Bung Tomo mendirikan stasiun radio rahasia untuk menyiarkan pesan-pesan pro pejuang Indonesia.
Bahkan saat tentara Inggris terus membombardir Kota Surabaya, Tantri mengirim pesan melalui radio kepada perwakilan negara-negara asing yakni Denmark, Swiss, Uni Soviet, dan Swedia di Surabaya.
Perwakilan negara-negara asing itu kemudian setuju untuk mendesak Inggris untuk melakukan gencatan senjata.
Kesaksiak K’tut Tantri ini kemudian dituangkan dalam memoarnya yang terkenal berjudul “Revolt in Paradise”.
7.Inggris akhirnya mengakui Indonesia
Hanya beberapa tahun setelah pertempuran hebat yang mereka sebut sebagai Battle of Surabaya justru kemudian akhirnya Pemerintah Inggris mengkaui dan mendukung keberadaan Indonesia di PBB.
Apalagi dalam memoarnya K’tut Tantri menuliskan bahwa beberapa tentara Inggris tidak senang dengan Belanda karena dinilai telah menyesatkan tentara Inggris tentang Republik Indonesia yang digembar-gemborkan sebagai negara boneka Jepang.***