Tindakan tentara Belanda itu direspon oleh rakyat dan pejuang, rakyat dan pejuang menaiki menara Hotel Yamato dan menurunkan Bendera Belanda kemudian menggantinya dengan Bendera Merah Putih.
Sadar bahwa Belanda berkeinginan kembali menjajah dengan menumpang dibalik kedatangan tentara Inggris, KH. Hasyim Asyari menggaungkan Revolusi Jihad.
Ulama besar itu mengajak kaum muslim dan santri yang berada di radius 94 km dari Surabaya untuk wajib berperang.
2.Pengakuan saksi tewasnya Jenderal Inggris
Tentara Inggris yang sudah mendarat di Surabaya sejak 25 Oktober 1945, murka dan melakukan penyerengan besar-besaran pada 10 November 1945, setelah Brigjen AWS Mallaby tewas saat menumpang kendaraan di jalan di Kota Surabaya.
Menurut beberapa sumber, tewasnya Mallaby akibat kendaraannya di granat oleh para pejuang Indonesia pada pertempuran tanggal 30 Oktober 1945.
Namun menurut saksi yang berada di dalam mobil bersama Mallaby yakni Kapten RC Smith, jenderal Inggris itu tewas setelah ditembak seorang remaja.
Smith kemudian melemparkan granat kea rah tempat persembunyin remaja pelaku penambakan yang membunuh Mallaby.
Smith sendiri tak yakin apakah lemparan granatnya itu menyebabkan kematian remaja penembak, namun yang pasti ledakan granat tersebut menyebabkan bagian kursi belakang mobil terbakar.