DESKJABAR – Pasca peristiwa kelam G30S PKI pada 30 September 2022 berhasil ditumpas, perburuan pentolan atau tokoh sentral PKI, termasuk Dipa Nusantara atau DN Aidit pun dimulai.
Banyak hal menarik dalam upaya detik-detik penangkapan DN Aidit, termasuk saat malam itu DN Aidit ditangkap dari persembunyiannya di dalam lemari pakaian.
Sebuah versi mengatakan, tanpa proses pengadilan, DN Aidit pun usai ditangkap kemudian ditembak mati di mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tua di sebuah kebun pisang.
Ini sebagai tindakan balas dendam atas ulah biadab PKI yang tekah menembak mati 6 jenderal TNI AD dan 1 perwira menengah, yang kemudian mayat mereka dibuang ke Lubang Buaya pada peristiwa G30S PKI.
DN Aidit dikenal sebagai tokoh sentral dibalik peristiwa G30s PKI pada 30 September 2022 karena dia saat itu menduduki posisi sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Saat ditangkap, DN Aidit duduk dalam Kabinet Dwikora sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Usai gerakan G30S PKI dinilai gagal total, para pentolan PKI, termasuk DN Aidit, melairkan diri ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogjakarta.
Mengutip dari majalan ABRI Senakatha tahun 1992, untuk menangkap buronan DN Aidit, Jenderal Soeharto kemudian menginstruksikan operasi militer yang dipimpin Komandan Brigade Infantri IV Kostrad, Kolonel Jasir Hadibroto.