DESKJABAR - Bulan Safar sering dianggap sebagai bulan yang penuh kesialan.
Tidak hanya di Indonesia, kepercayaan ini pun dipercaya di berbagai penjuru dunia.
Meskipun bulan Safar dikenal sebagai bulan Islam, namun tidak sedikit beberapa kalangan yang salah dalam memaknai bulan tersebut.
Orang Arab zaman jahiliah dulu, mempercayai jika Safar sebagai bulan yang penuh kesialan, kemalangan, dan hal buruk lainnya.
Ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan pada bulan kedua setelah bulan Muharram dalam penanggalan kalender hijriah ini.
Mereka mempercayai bahwa di bulan Safar akan datang berbagai kesialan yang dapat menimpa siapa saja.
Bahkan, kepercayaan tersebut diyakini tetap ada sampai masa Rasulullah SAW.
Dikutip dari YouTube Selintas Saur yang berjudul "Safar Bulan Sial? Sejarah, Mitos, dan Pandangan Islam Tentang Bulan Safar", secara etimologi Safar dalam bahasa Arab berarti kosong, kuning, dan nama dari sebuah penyakit.
Dinamakan dengan bulan Safar yang mengandung arti kosong, sebab menjadi kebiasaan dari orang Arab pada zaman dulu yang meninggalkan rumah mereka untuk mengumpulkan makanan ataupun keperluan untuk berperang.