DESKJABAR - Kamis 16 Agustus 1965 naskah Proklamasi disusun Soekarno di rumah Laksamana Maeda di Jl. Meiji Dori No.1 (sekarang Jl. Imam Bonjol No.1). Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo membantu penyusunan itu secara lisan.
Soekarno menyusun naskah Proklamasi pada malam hari hingga menjelang sahur. Yang menggembirakan, sikap Laksamana Maeda terhadap Soekarno Cs ternyata sangat baik.
Ketika Soekarno dan para pendiri negara Indonesia sedang menyusun naskah proklamasi hingga larut malam, anak buah Laksamana Maeda dengan sigap menyuguhkan makanan untuk sahur. Mereka tahu bahwa para pejuang ini sebagian besar adalah muslim.
Berikut tiga fakta terkait peristiwa penyusunan naskah Proklamasi pada tanggal 16 Agustus 1945.
1. Disusun setelah Soekarno-Hatta diculik.
Kamis, 16 Agustus 1945 subuh, Soekarno dan Hatta diculik para pemuda ke Rengasdengklok, Karawang.
Tiba di Rengasdengklok, Soekarno dan istrinya Fatmawati serta putranya yang baru berumur sekitar 9 bulan, Guntur Soekarnoputra, ditempatkan di rumah Djiauw Kie Siong. Rumah ini letaknya dekat Sungai Citarum, sekitar 17 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.
Hingga sekarang peristiwa itu disebut peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda menculik Seokarno - Hatta karena mereka ingin agar kedua tokoh itu segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.