Menurut Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ridwan Mulyana untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan langkah langkah pengelolaan perikanan secara berkelanjutan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Untuk jangka pendek Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan (DPSDI) melaksanakan rapat koordinasi di Danau Toba guna merumuskan rencana aksi bersama dalam 1-2 tahun kedepan.
Sementara untuk jangkan menengah dan panjang DPSDI akan menginisiasi penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) berdasarkan WPPNRI dan/atau Jenis Ikan.
Kemudian, RPP tersebut nantinya akan menjadi payung besar dalam segala upaya mengelola sumber daya perikanan yang terintegrasi.
"Pengelolaan perikanan berbasis ekosistem di Danau Toba akan kita dorong untuk mewujudkan manfaat yang optimal dan berkelanjutan, serta kelestarian sumber daya ikan. Terutama untuk melindungi ikan asli/endemik sekaligus ekosistemnya di Danau Toba,” ungkap Ridwan.
Menurut informasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat, ikan jenis asli Danau Toba seperti ikan batak dan ikan pora-pora telah mengalami penurunan stok atau hampir punah.
Hal ini terlihat dari jarangnya ikan tersebut tertangkap nelayan.
Sementara itu menurut koordinator Pengelolaan Sumber Daya Ikan Perairan Daratan Novia Tri Rahmawati, ikan asing dan invasif di Danau Toba bukan hanya ikan Red Devil saja namun ada ikan lainnya.
Baca Juga: Siapakah Sosok Valencia Tanoesodibjo yang Dilamar Kevin Sanjaya di JIS di Momen Ulang Tahunnya?