Ini Amalan yang Benar di Bulan Muharram, Hati-Hati Banyak Riwayat Palsu Kata Buya Yahya

- 29 Juli 2022, 02:45 WIB
Buya Yahya peringatkan harus waspada terhadap riwayat palsu mengenai amalan di bulan Muharram. / Tangkapan layar YouTube.com/Al-Bahjah TV
Buya Yahya peringatkan harus waspada terhadap riwayat palsu mengenai amalan di bulan Muharram. / Tangkapan layar YouTube.com/Al-Bahjah TV /

DESKJABAR - Bulan Muharram tinggal dalam hitungan hari. Menurut kalender Jawa, bulan Muharram disebut dengan bulan Suro.

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang spesial, karena di bulan ini dianjurkan untuk beramal baik.

Namun, Buya Yahya memperingatkan kepada kita untuk berhati-hati dalam menjalankan amalan yang ternyata banyak berasal dari riwayat yang tidak jelas.

Baca Juga: Akan Terjadi Fenomena Hujan Meteor Hiasi Langit Malam, Di Akhir Juli 2022

Sejatinya, pada bulan Muharram memang ada amalan yang baik untuk dilakukan sesuai dengan anjuran Rasulullah berdasarkan hadist yang sahih.

Namun, tak sedikit orang yang keliru dan menjalankan amalan yang tidak jelas sandarannya.

"Banyak riwayat-riwayat yang disusupkan tidak benar, disusupkan kepada Islam tapi banyak dipegangi oleh hamba-hamba Allah," kata Buya Yahya.

Salah satu amalan yang riwayatnya tidak jelas adalah mengenai puasa di akhir tahun dan awal tahun maka akan diampuni semua dosa.

"Ini jelas bohong riwayat seperti itu," tegas Buya Yahya.

Menurur Buya Yahya, awal tahun dan akhir tahun itu ada pada zaman Umar bin Khatab, bukan pada zaman Nabi.

"Yang mencetuskan awal tahun khalifah Umar bin Khatab," katanya.

Buya Yahya pun lantas menjelaskan mengenai amalan yang baik untuk dikerjakan di bulan Muharram berdasarkan hadist yang sahih.

"Untuk amalan di bulan Muharram berdasarkan hadist yang sahih adalah puasa yang paling bagus setelah bulan Ramadhan adalah di bulan Muharram secara utuh," jelasnya.

Baca Juga: Kondisi Istri TNI Korban Penembakan di Semarang, Rina Wulandari Jalani Operasi Kedua di RS Kariadi Semarang

"Kita perlu berwaspada karena kita ada musuh-musuh yang mencari celah, sehingga ada amalan-amalan yang seharusnya kita harus waspada," tambah Buya Yahya.

Adapun anjuran untuk mengaji surat tertentu dengan jumlah tertentu di malam 1 Muharram, menurut Buya Yahya hal itu tidak ada masalah untuk dilakukan.

"Tapi jangan dinisbatkan kepada Rasulullah SAW," kata Buya Yahya seperti dikutip DeskJabar dari YouTube Kajian Islam Populer.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x