DESKJABAR - Tiga hari setelah hari raya Idul Adha atau hari Tasyrik dikenal sebagai hari makan dan minum.disarankan untuk melaksanakan ibadah sebagai berikut.
Disebut tasyrik sebab hari-hari (tiga hari setelah Idul Adha) tersebut aneka daging kurban didendeng dijemur di bawah terik matahari.
Hari Tasyrik dimulai saat kaum Muslimin merayakan Idul Adha.
Imam Nawawi mengatakan, hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah setelah hari nahar 10 Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut umat Islam diperkenankan berkurban.
Selain menyantap hidangan makan dan minum, ada ibadah yang dianjurkan di Hari-hari Tasyrik.
Nabi SAW melarang umatnya melakukan shaum di hari-hari tersebut sebagaimana sabda beliau:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
"Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum,” hadits riwayat Imam Muslim.
Zaman dulu masyarakat Arab memanfaatkan hari-hari Tasyrik untuk menjemur daging. Nah, bagi kaum Muslimin, hari Tasyrik tidak cuma makan daging, tapi disarankan untuk melaksanakan ibadah sebagai berikut.
Mengumandangkan Takbir
Ibadah yang diperintahkan Nabi SAW pada Hari Tasyrik adalah mengumandangkan Takbir, di antara lafadznya adalah,
“Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa ilaaha illallah hu Allahu Akbar. Allahu Akbar wa lillahil-hamd”.
Memperbanyak Dzikir
Hari Tasyrik merupakan hari yang harus diistimewakan dengan memperbanyak dzikir.
Hal ini sebagaimana dalam Al-Qur'an, Allah berfirman,
"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang,” Al-Baqarah ayat 203.
Sebagian ulama berpendapat bahwa hari yang telah ditentukan jumlahnya itu adalah hari-hari tasyrik.
Baca Juga: Timnas Malaysia U-19 Bantai Vietnam 3-0 Lolos ke Final Piala AFF U-19 2022
Ibnu Abbas lebih menegaskan bahwa hari-hari yang terbilang jumlahnya empat hari, yaitu Idul Adha dan 3 hari setelahnya.
Memperbanyak Doa
Hari-hari Tasyrik adalah momen terbaik untuk memperbanyak doa kepada Allah.
Dilansir DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id.***