Network
DESKJABAR – Idul Adha merupakan sebuah hari raya bagi umat Islam, sebuah hari untuk memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud ketakwaan terhadap Allah.
Sedangkan bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam penanggalan tahun Hijriyah. Bulan Dzulhijjah merupakan bulannya umat muslim melaksanakan ibadah haji.
Haji adalah berkunjung ke Baitullah Al-Haram di Mekkah untuk melakukan Thawaf, Sai, Wukuf di Arafah dan melakukan amalan-amalan yang dilakukan Rasulullah.
Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan sekali seumur hidup bagi seorang muslim yang baligh, berakal, merdeka dan mampu.
Terdapat tiga hal yang dilarang pada saat melakukan ibadah haji, yaitu berkata jorok, berbuat maksiat, dan bertengkar.
Larangan ini masih diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 179.
فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ
“Barangsiapa mengerjakan ibadah haji, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.”
Dikutip DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id, berikut arti dari tiga hal ini.
1. Rafats
Rafats adalah perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh atau hubungan seksual.
Baca Juga: COCOK UNTUK LIBURAN IDUL ADHA, 5 Tempat Wisata di Lembang, Bandung yang Hits dan Ramah Anak
2. Maksiat
Maksudnya janganlah kamu melakukan keburukan dan berbuat baiklah.
Kalimat ini mendesak untuk melakukan kebaikan diiringi dengan ayat larangan berbuat buruk agar perbuatan buruk bisa diganti dengan perbuatan baik.
3. Bertengkar
Maksudnya tidak ada permusuhan antara orang yang sedang melakukan peribadatan haji. Sehingga tidak menimbulkan pertengkaran.***
